NAMA PROGRAM : Perekrutan Tamatan SMK Negeri 6 Surakarta
UNIT KERJA :
Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri 6 Surarta
JENIS KEG. :
Intra Kurikuler
PELAKSANAAN :
Kelas 12 Menjelang Lulusan (Tamatan)
A.
Latar
Belakang
Pembelajaran di SMK
Negeri 6 Surakarta memiliki tiga dimensi sasaran yakni menjadi siswa / tamatan
yang berwirausaha, Bekerja dan Melanjutkan Kuliah (WBM). Perekrutan merupakan
aspek penting sebagai bagian dari 8 Standar Nasional Pendidikan yakni
Kompetensi Lulusan/Tamatan yang harus dikelola dengan baik oleh sekolah agar
tamatan segera terserap industri atau sasaran lainnya.. Ini merupakan proses
bisnis belajar di SMK dari Input >
Proses> Output > Outcomes.
Dalam hal ini BKK telah
mengagendakan program kerjanya agar layanan proses bisnis ini berjalan dengan
baik melalui program perekrutan tamatan.
B.
Profil
BKK SMK Negeri 6 Surakarta
VISI BKK : Menyalurkan calon tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
tinggi dalam memenuhi kebutuhan SDM di industri luar maupun dalam negeri,
beretos kerja tinggi, produktif, inovatif, serta memiliki kompetensi dengan
memadukan akhlak, intelektual dan ketrampilan (Hard skill dan Softskill).
MISI BKK :
1. Menjalin kerjasama dengan semua pihak yang
terkait dan menciptakan iklim kerja yang kondusif.
2. Berperan sebagai pusat pelayanan pencari kerja
lulusan, dan industry dalam rangka rekrutmen tenaga kerja baik didalam negeri maupun
negeri.
3. Tanggap dan peduli terhadap setiap perbuatan,
tingkah laku tenaga kerja industri terkait.
4. Secara kontekstual memiliki makna mendidik,
mengarahkan agar alumni mampu meraih keberhasilan sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku serta memiliki peran dalam pembangunan dunia
kerja.
C. TUJUAN
BKK :
1.
Sebagai wadah dalam mempertemukan tamatan
dengan pencari tenaga kerja.
2.
Memberikan layanan kepada tamatan sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-
masing
seksi yang ada dalam BKK.
3.
Sebagai wadah dalam pelatihan tamatan yang
sesuai dengan permintaan
pencari tenaga kerja
4.
Sebagai wadah untuk menanamkan jiwa
wirausaha bagi tamatan melalui
pelatihan.
5.
Memperoleh Link and Match antar sekolah
dengan dunia kerja
6.
Memfasilitasi lulusan baik dari SMK Negeri 6 Surakarta maupun selainnya yang siap
latih
untuk mendapatkan kerja yang layak
dan sesuai dengan
bidang kejuruannya
D.
Aksi
Nyata Kegiatan Perekrutan Tamatan
Tahapan kegiatan perekrutan tamatan sebagai berikut
:
1. Penjajakan berupa penyebaran angket peminatan
siswa ( kerja, wirausaha, pendidikan/ kuliah, masa jeda, dan lainnya )
2. Sosialisasi ke semua kelas berupa workshop.
3. Penyebaran flyer berupa merespon penawaran dari
industri tentang loker ( setiap saat/ insidentil berdasarkan kebutuhan DUDI/IDUKA
)
4. Tindak lanjut dari penawaran DUDI/
IDUKA
5. Seleksi diserahkan penuh ke DUDI ( penawar ),
kita hanya pendampingan jika diperlukan dari DUDI/IDUKA
6. Pengumuman pemanggilan hak otoritas penuh DUDI/
IDUKA.
7. Teknik rekruitmen dengan cara mendatangkan tamu
dari DUDI/ IDUKA
8. Kegiatan Jobfair / Gebyar Lowongan Pekerjaan
E.
Analisis 7 Karakteristik Lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah
1. Pola pikir positif
dan merasakan emosi positif.
Melalui kegiatan penyebaran angket peminatan
dan penyebaran flyer maka kesempatan untuk Siswa menggunakan pola pikir positif
dan merasakan emosi yang positif dan menempatkan Siswa sesuai dengan kompetensi
dan kemampannya sehingga aktif menentukan pilihan pekerjaan yang diinginkan.
2. Ketrampilan berinteraksi sosial
Sosialisasi mengembangkan keterampilan
berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana. Mendatangkan tamu dari
Industri untuk menjelaskan perusahaan, budaya positif/ budaya kerja dan
kualifikasi yang diinginkan perusahaan. Melakukan kesepakatan tertulis (MOU)
perusahaan dengan pihak sekolah untuk kepentingan seleksi perekrutan, kerjasama
magang dan sinkronisasi kurikulum serta kerjasama lain yang diperlukan.
3. Ketrampilan yang dibutuhkan Siswa
Prosedur perekrutan melatih keterampilan yang
dibutuhkan Siswa dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun
non-akademiknya. Memastikan ketrampilan Siswa telah terpenuhi kualifikasi baik
hard skill dan soft skillnya sehingga bisa diserap industri.
4. Menerima dan memahami kekuatan
Pada sesi sebelumnya Siswa diminta menggali
potensi diri melalui pilihan dan keinginan terdalam apakah akan bekerja,
melanjutkan kuliah atau wirausaha, hal ini tertuang dalam pertemuan ke
kelas-kelas dengan dialog dan penjelasan serta motivasi dan mengumpulkan
biodata serta isian formulir. Guru melakukan pemetaan 3 kategori yakni Bekerja,
Wirausaha dan Melanjutkan.
Industri melakukan seleksi dan pengumuman serta
pemanggilan melatih Siswa untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama,
serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
5. Menentukan dan
menindaklanjuti tujuan, harapan
Dari hasil seleksi dilanjutkan pengumuman dan pemanggilan
peserta yang lolos maka ditindaklanjuti dengan kontrak kerja (MOU) penjelasan sistem
kerja, penggajian, hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan yang disepakati
dari awal. Proses ini sebagai arah tujuan dan harapan tamatan sebagai
tindaklanjut dari proses perekrutan.
6. Menempatkan Siswa sedemikian rupa sehingga
aktif menentukan proses belajarnya
Dalam proses perekrutan yang diawali dengan menggali potensi
diri Siswa melalui wawancara/dialog di kelas-kelas hingga melakukan pemetaan
hasil diskusi/ pendataan, ini berarti siswa dihadirkan untuk memberikan
masukan, memberikan suara/ aspirasi sebagai mitra kerja/mitra belajar untuk
membantu dirinya menggali potensi dan keinginan menentukan masa depan. Siswa
berhak bertanya, memilih pekerjaan yang sesuai, memilih bekerja, kuliah atau
wirausaha, siswa dimerdekakan untuk menentukan nasibnya sendiri. Siswa aktif
berkontribusi menentukan proses belajar melalui seleksi rekrutmen dari industri
apakah perusahaan yang datang jemput bola atau siswa datang ke perusahaan
didampingi guru/Pembina.
Di masa sebelumnya BKK memungut biaya untuk perekrutan yang
diproses Siswa karena ada pungli. Menanggapi manajemen BKK sebelumnya kali ini
BKK dengan manajemen baru tidak ada pungli sedikit pun, semuanya adalah bentuk
pengabdian, pelayanan prima dan keberpihakan sekolah pada anak didiknya agar
bisa meniti masa depan lebih baik.
7. Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh
Langkah yang harus kita telusuri dalam
meningkatkan daya lenting:
·
Kenali
diri sendiri, bagaimanakah kebiasaan kita dalam bersikap?
·
Hindari
terjebak dalam situasi tertentu, seperti menyalahkan diri sendiri.
· Keyakinan
kuat apakah yang selama ini menghambat kemampuan kita untuk bangkit? Tanpa
disadari, sering kita dipengaruhi keyakinan kuat tentang hal tertentu, misalnya
keyakinan bahwa orang lain dan dunia bersikap dan menginginkan sesuatu dari
kita.
· Tantangan
keyakinan, artinya komponen kunci dari daya lenting adalah kemampuan mengatasi
masalah. Sejauh mana kemampuan kita dalam mengatasi masalah sehari-hari?
Usaha
sekolah dalam menumbuhkan daya lenting dan tangguh sebenarnya dengan memberikan
tugas-tugas belajar yang dikerjakan secara beruntun dan dengan batas waktu.
Melalui penugasan seperti ini mental tangguh, daya lenting dapat dilatih,
penugasan bisa berupa tugas individual maupun tugas kelompok dengan batas waktu
tertentu. Namun tidak semua siswa dapat memenuhi target ini banyak masalah yang
dihadapi. Dengan pendekatan siswa, dialog, motivasi ke kelas-kelas serta
pengarahan dan bimbingan didapati siswa yang mau mendaftar bekerja ke
perusahaan adalah salah satu ukuran daya lenting tersendiri jika mereka
mengisinya. Hanya mereka yang berani mengambil resiko belajar dan bekerja lah
yang mau mengambilnya, sedangkan yang lain memiliki orientasi lain tentu mereka
focus pada bukan pekerjaan tapi pada pengembangan diri lainnya.
F.
Analisis Suara, Kepemilikan dan Pilihan (Voice, Owner, Choice)
1. Aspek Suara
Guru
BK menampung aspirasi dengan masuk ke kelas-kelas melakukan sosialisasi,
dialog, pendataan, pemetaan dan konsultasi. Guru BK melakukan pelibatan Siswa
dengan mengajakk bersama membuat surat lamaran pekerjaan dan trik tips
wawancara dan tes tertulis.
Siswa
memberikan aspirasi peniadaan pungli di BKK telah direspons dan ditegaskan
tidak ada pungutan apapun, semuanya gratis tidak berbayar dan ini wujud
pelayanan prima semata.
2. Aspek Kepemilikan
Siswa untuk bekerja sebaik-baiknya, menjaga etos kerja, merasa memiliki diri dengan mengembangkan diri, rasa memiliki perusahaan, menjaga nama baik sekolah dan integritas dirinya. Siswa menyadari bahwa proses belajar akhir SMK ada 3 hal yakni bekerja, mandiri dan melanjutkan untuk itu dipilih sesuai keinginan, ditentukan dan diyakini akan keberhasilannya menjadi milik diri dan keluarganya.
Aspek Pilihan
Siswa dibebaskan memilih jurusan, pekerjaan, kota tujuan dalam pekerjaan yang diinginkan melalui angket isian maupun dialog. Siswa dibebaskan menentukan sendiri nasib masa depannya apakah memilih bekerja, melanjutkan kuliah atau wirausaha.
G. Kesimpulan
1. 7
Karakteristik lingkungan tercapai
2. Hard
skill dan software serta karakter tercapai
3.
Layanan guru mempromosikan siswa tercapai
4.
Suara, Pemilikan, Pilihan berupa (ajuan usulan, penjajagan, wawancara dan
kuisioner) (kehadiran narasumber alumni) dan (pilihan pekerjaan menjadi
kebebasan Siswa) tercapai dan tercapainya student agency pada diri siswa karena tangguh, berani mengambil tanggung
jawab dan siap bekerja
5.
Tercapainya Siswa menjadi pribadi yang memiliki karakter kepemimpinan Siswa
setelah tamat
6. Proses
bisnis belajar di SMK Negeri 6 Surakarta dari input-proses-output-outcomes
tercapai sebagai alur tercukupinya 8 SNP (Standar Nasional Pendidikan)
((((((((((())))))))))))