Powered by Blogger.

Peserta CGP Angkatan 4 Kota Surakarta

Calon Guru Penggerak Mengikuti Lokakarya 3 di Hotel Royal Herritage Solo

Mural Untuk Solo Bangkit

Tergerak, Bergerak, Menggerakkan

Pengelolaan Kelas Daring di SMK N 6 Surakarta

Selama masa pandemi pembelajaran hanya bisa secara daring guru dituntut bisa menggunakan aplikasi meeting.

Kangguru Mas Guru

Filosofi Semar pada Pewayangan Jawa yang ngemong, momong dan tut wuri handayani .

Foto Section CGP angkatan 4 Kota Surakarta

Berlangsung di Lokakarya 3 - Hotel Royal Herritage Solo.

Foto Section CGP angkatan 4 Kota Surakarta

Berlangsung di Lokakarya 3 - Hotel Royal Herritage Solo.

Friday, January 28, 2022

KARAKTERISTIK KURIKULUM PROTOTIPE



Kemarin saya diwawancara untuk edisi khusus Media Indonesia tentang kurikulum dan pembelajaran. Salah satu pertanyaannya tentang kelebihan kurikulum prototipe. Saya jawab bahwa kelebihannya adalah keseriusan dalam mewujudkan beberapa prinsip mendasar yang menjadi benang merah desain kurikulum nasional sejak dua puluh tahun silam. Apa saja prinsip tersebut? Paling tidak ada tiga:

1. Berbasis kompetensi, bukan konten. Artinya, kurikulum disusun berdasarkan kompetensi yang ingin ditumbuhkan pada siswa. Yang penting bukan keluasan materi atau seberapa banyak materi yang diajarkan oleh guru, melainkan apa yang bisa dilakukan siswa dengan materi tersebut. Yang penting adalah pemahaman atas materi dan kemampuan menerapkan, mengevaluasi dan bahkan merumuskan pengetahuan itu sendiri.

Dalam kurikulum prototipe, prinsip ini diterjemahkan secara lebih serius dengan berfokus pada materi yang esensial. Harapannya guru tidak terbebani hanya "kejar tayang" menyelesaikan materi, tapi punya waktu memandu diskusi dan menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif.

2. Orientasi yang holistik. Bahwa pendidikan harus menumbuhkembangkan siswa secara utuh. Bukan hanya kemampuan akademiknya, tapi juga kompetensi dan karakternya.

Kurikulum prototipe memberi porsi waktu khusus bagi pembelajaran berbasis projek. Ini pembelajaran yang lintas mata pelajaran dan memandu siswa untuk berkolaborasi, menciptakan karya atau menyelesaikan problem yang relevan bagi kehidupan mereka. Contoh sederhananya adalah kolaborasi membuat karya seni, merancang pentas budaya atau pentas olah raga, meneliti masalah sampah di lingkungan sekitar.

3. Ruang bagi kontekstualisasi di tingkat satuan pendidikan. Kontekstualisasi artinya penyesuaian kurikulum dengan visi-misi sekolah dan juga kebutuhan belajar siswanya. Ini hanya bisa terjadi jika struktur dan materi wajib yang dari pemerintah pusat memberi ruang untuk melakukan inovasi.

Ini difasilitasi secara lebih serius dalam kurikulum prototipe. Jam pelajaran tidak lagi diikat per minggu, melainkan per tahun. Ini memungkinkan sekolah untuk merancang kurikulum secara lebih fleksibel. Selain itu, capaian belajar juga tidak "ditagih" setiap tahun, melainkan setiap fase (2-3 tahun). Hal ini memungkinkan variasi kecepatan dan sekuens pembelajaran antar sekolah. Hal ini juga diharap mendorong guru untuk mengajar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Jadi kelebihan kurikulum prototipe adalah ia memperkuat prinsip-prinsip dasar yang sudah menjadi bagian dari kurikulum sebelumnya, terutama pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa, serta fleksibilitas yang mendorong inovasi di tingkat satuan pendidikan.

#tanyajawabkurikulum

ASN Harus Modern dan Profesional

Presiden Joko Widodo mengatakan, aparatur sipil negara (ASN) sudah sangat lama berada di zona nyaman. Jokowi menyebut hal itu sebagai warisan birokrasi feodal dan harus diubah secara total. 

"Hal ini terlihat klise, tapi sangat penting dan mendasar karena sudah sangat lama ASN berada pada zona nyaman, terbelenggu oleh warisan budaya birokrasi feodal sehingga menjadikan ASN kurang produktif," ujar Jokowi dalam sambutannya pada Munas ke-9 Korpri seperti dilansir dari video di laman resmi Istana Presiden, Jumat (28/1/2021).

"Budaya ini harus berubah total. ASN Indonesia harus keluar dari zona nyaman menjadi modern dan profesional," tegasnya.

Dia melanjutkan, seluruh sumber daya dan kewenangan yang diberikan negara kepada ASN seharusnya mampu digunakan secara akuntabel.

#Presiden #JokoWidodo #ASN #ZonaNyaman #Feodal #iNews

Cara Baru Adaptasi Budaya Baru

Assalamu'alaikum W W 

Kurikulum Baru, Pola Adaptasi Baru .... 😇😇

1. Cara Guru Menyesuaikan Ruang Lingkup Pembelajaran Bagi Peserta Didik yang Berbeda Karakteristik 
Link : https://youtu.be/WckJRVLnznE

2. Cara Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Kegiatan Pembelajaran Bermakna untuk Memperkaya Pengalaman Belajarnya 
Link : https://youtu.be/e1a_oC7oV-o

3. Cara Guru Menyesuaikan Produk Hasil Belajar Pada Peserta Didik yang Berbeda Karakter
Link : https://youtu.be/H_P4sO08xbY

4. Cara Guru Mengondisikan Lingkungan Belajar 
Link : https://youtu.be/k4nuK6j4lDY

5. Peran Asesmen Diagnostik, Formatif, dan Sumatif dalam Project Based Learning di Kurikulum 2022
Link : https://youtu.be/99hfP6ClsM0

Terima Kasih 🙏🙏

Tuesday, January 25, 2022

Siapkan CGP 4 Modul 2.1


Buat rekan-rekan CGP Angkatan 4 :

Setelah libur beberapa saat dan penyelesaian tugas aksi nyata, sebentar lagi akan masuk Modul 2.1 ya.., membahas tentang  bagaimana Anda sebagai pendidik, memiliki kewajiban untuk memastikan  bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar  dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Lewat praktik pembelajaran berdiferensiasi, murid tidak hanya akan dapat  memaksimalkan potensi mereka, tapi mereka juga akan dapat belajar  tentang berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting. Nilai-nilai tentang  indahnya perbedaan, menghargai, makna baru dari kesuksesan, kekuatan  diri, kesempatan yang setara, kemerdekaan belajar, dan berbagai nilai  penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri  mereka secara lebih holistik/utuh. 
Oleh karena itu, penting untuk para  pendidik mengetahui bagaimana proses pembelajaran berdiferensiasi ini  dapat dilakukan, dengan cara-cara yang memungkinkan guru untuk dapat  mengelolanya secara efektif.

---
Tetap semangat
Sumber : FB Guru Penggerak

Saturday, January 22, 2022

Hasil Program Pendidikan Guru Penggerak


#SahabatDikbud, Program Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dinilai berdampak baik bagi para guru. Hal ini tercermin dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada akhir 2021 kepada 983 responden yang menyambut Program Guru Penggerak (PGP) dengan positif. Sebanyak 99,9 persen guru (68,5 persen sangat setuju dan 31,4 persen setuju) menilai PGP berhasil meningkatkan kemampuan guru berinovasi.

Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Praptono, menegaskan, Merdeka Belajar bertujuan mendukung para guru makin mandiri dan memerdekakan para murid. “Artinya, para guru didorong untuk punya kesadaran dan tanggung jawab untuk terus belajar. Jadi, Merdeka Belajar itu dari sisi guru merdeka mengajar, dan dari sisi anak merdeka belajar,” jelas Praptono dalam Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring, Kamis (20/1).

Baca selengkapnya di https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/01/survei-program-guru-penggerak-dinilai-999-guru-berhasil-tingkatkan-kemampuan-inovasi-guru

#MerdekaBelajar

Sekapur Sirih Program Guru Penggerak




Kalau mau jadi GuPeng harus lulus program pendidikan guru penggerak (PGP).
Agar bisa ikut PGP maka harus jadi CaGuPeng...
Agar bisa jadi CaGuPeng maka...;
1. Harus memenuhi syarat.
2. Masuk dalam wilayah sasaran (tiap angkatan sering beda wilayah sasaran)
3. Mendaftar lwt simpkb
4. Mengisi essay, surat pernyataan dukungan KS dan teman sejawat..
5. Kalau lolos, lanjut tes simulasi mengajar..wwncara.
6. Kalau lolos ..baruuu jadi CGP..
7. Berproses selama 6-9 bulan.
8. Lulus CGP...jadilah anda Guru Penggerak.
...
6 bulan itu belajar mandiri via LMS, kolaborasi, vicon dg fasilitator, presentasi, bljr kelompok, membuat proyek, aksi nyata, buat makalah, video, dll.
.
1 bulan sekali ada pendampingan dan Lokakarya. Lokakarya ya anggap saja penyamaan persepsi, menyatukan gerak langkah dengan CGP lain sekabupaten/kota.
.
Saat lokakarya, CGP mendapat uang transport, uang hadir, biaya pengganti pulsa/paket data, uang pengganti biaya swab dan ATK.
Lokakarya biasanya di AULA HOTEL.
.
Tantangan utama CaGuPeng adalah di manajemen waktu..
.
PGP membuat guru menjadi leader bagi diri sendiri, siswa/kelas dan sekolah.
.
Maka tidak heran apabila salah satu syarat seleksi KS adalah guru penggerak.
.
Saya gunakan bahasa yg mudah agar mudah pula dipahami.
.
Kalau sdh nyaman dengan posisi saat ini dan tdk ingin update ilmu tdk ingin merubah apa2.., maka SAYA SARANKAN TIDAK USAH MENDAFTAR CGP.

Sunday, January 9, 2022

Apa dan Bagaimana Guru Penggerak ?

 

Serba-serbi Informasi Guru Penggerak !

Pendidikan Guru Penggerak ?

Program Guru Penggerak Menciptakan Pemimpin Pembelajaran Yang Berpusat pada Murid



https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/

Guru Penggerak harus lulus seleksi dan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat:

Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri

Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik

Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua

Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid

Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah




apa dan bagaimana Guru Penggerak ?

https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/faq/

Peran Guru Penggerak

Guru Penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara:
1

Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya

2

Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah

3

Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah

4

Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

5

Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah


Wednesday, January 5, 2022

Budaya Kerja (Mandiri dalam Kebencanaan dan Pendataan) Aksi Nyata Modul 1.4a.10.2

 

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF SOSIALISASI MATERI P5BK

 (PROGRAM PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA)

“Kemandirian dalam Pengisian Biodata E-Raport”

 

 

Oleh : Darsono, SE, Skom, MM

PGP Angkatan 4 Kota Surakarta

SMK NEGERI 6 SURAKARTA

 

LATAR BELAKANG

Pendidikan yang baik akan menjadikan negara berbudaya serta mempunyai peradaban baik di masa depan dengan harapan peserta didik tertanamkan budi pekerti dan meningkatkan daya nalar kritis. Dengan begitu peserta didik dapat mengimplementasikan apa yang mereka pelajari selama di bangku sekolah dalam kehidupan sehari-hari, agar mereka dapat merasakan manfaatnya untuk diri sendiri maupun lingkungan.

 

P5BK (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja) merupakan pembelajaran yang ditekankan pada pendidikan budi pekerti, budi pakerti in action, pendidikan karakter bangsa, pendidikan berbasis budaya dan apapun namanya yang semua itu untuk “karakter” dengan enam (6) ciri utama profil pelajar Pancasila sebagai perwujudan pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

 

Dengan P5BK ini, akan memperkuat upaya penguatan pendidikan karakter dalam  mencetak generasi muda yang memenuhi Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global.  “Pembelajar sepanjang hayat”,  tentu hal ini tidak hanya untuk siswa,  begitu juga seluruh guru. Jadi pelajar di sini, kita semua termasuk di dalamnya. Dengan Profil Pancasila,  kita semua mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam budaya kerja.

 

a.      Penguatan Profil Pelajar Pancasila

  

Peserta didik diharapkan juga memiliki nilai karakter Pancasila dan mencerminkan profil Pelajar Pancasila mulai dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa hingga kemampuan bernalar kritis. Upaya menumbuhkan profil pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran ada 6 ciri utama, di antaranya yaitu :

Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan YME

Berkebinekaan Global

Gotong Royong

Mandiri

Kreatif

Bernalar Kritis

 

b.      Penguatan Budaya Kerja

 

Budaya kerja adalah pembiasaan yang dimulai dari hal-hal kecil sehingga menjadi kebiasaan/ habit yang dibutuhkan di industri dunia usaha dan dunia kerja. Budaya kerja juga dapat diartikan cara pandang seseorang terhadap bidang yang ditekuninya dan prinsip-prinsip moral yang dimiliki  akan menumbuhkan keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai yang diyakini, memiiki semangat yang tinggi dan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan prestasi terbaik. Budaya kerja ini memiliki hubungan yang erat dengan produktivitas kerja dan sangat diperlukan peserta didik SMK untuk menyiapkan diri masuk ke industri dunia usaha dan dunia kerja. 

Penguatan budaya kerja  untuk menghasilkan sumberdaya manusia unggul dari sekolah ada 6 materi yakni membangun tim kerja di sekolah, pembinaan kedisiplinan taruna, pembinaan ketarunaan, pembinaan kerohanian, pengembangan bakat dan minat peserta didik SMK, dan pembentukan karakter kerja dan kontrak belajar.

Pembentukan karakter kerja merupakan  penguatan karakter peserta didik dalam melakukan kegiatan profesionalisme sesuai bidang melalui harmonisasi olah fisik, olah rasa, olah fikir, olah raga atas dasar latihan dan pembiasaan sikap prilaku dan tanggungjawab ketarunaan Agribisnis Perikanan. Semua dicapai dengan cara melibatkan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat/Du-Di

Implementasi Budaya Kerja di SMK

1. Pemasangan Rambu Lingkungan SMK dan pengecatan marka jalan

2. Pembuatan dan pemasangan tata tertib dan rambu workshop/bengkel di masing-masing kompetensi keahlian

3. Melengkapi fasilitas alat pelindung diri (APD)  dan Masker 

4. Pemasangan bel jadwal pelajaran dan pemberitahuan

5. Penyusunan program kesamaptaan jasmani dan mental

6. Pembentukan perilaku moral yang berAKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Aktif dan Kreatif), jujur dan Disiplin

7. LDK

8. Karakter Kerja Siswa dengan pembiasaan 5R, mengontrol kualitas kerja dan pembiasaan ketepatan waktu

9. MPLS, Pembinaan Fisik Mental, Diklat 5P, Latihan Khusus, Kegiatan Rutin upacara bendera maupun hari besar nasional, Mentoring keagamaan, tes minat dan bakat dan kegiatan lain yang diselenggarakan OSIS, MPK dan etrakulikuler.

10.  Kegiatan kompetensi keahlian. Misalnya Agribisnis Perikanan yakni : usaha pembenihan ikan, usaha pendederan ikan, usaha pembesaran ikan, pengolahan hasil perikanan, usaha penjualan/promosi/pemasaran hasil perikanan dll

Ada dua Aksi nyata yang diselenggarakan pihak sekolah dan tim adalah mengemas kegiatan berupa Workshop P5BK dengan mendatangkan narasumber kompetensi mengenai Budaya Kerja dan demonstrasi Pemadam Kebakaran dan keselamatan kerja. Aksi nyata diselenggarakan pada tanggal 20 – 23 November 2021 di lapangan tengah SMK Negeri 6 Surakarta dengan panggung dan dekorasi yang cukup meriah gebyarnya.   Yang kedua adalah di lain hari, siswa mengisi biodata E-raport secara mandiri dipandu oleh guru / admin secara daring menggunakan Zoom, peserta adalah siswa kelas X SMK semua jurusan dan sebagian guru/Wali kelas yang online di Zoom meeting. Pelaksanaan Penyegaran Entry Biodata pada tanggal 02 Desember 2021 dilanjutkan dengan Penyegaran kembali Entry E Raport bersama Guru SMKN 6 Surakarta pada tanggal 17 Desember 2021 pada saat briefing online, keduanya dilaksanakan secara daring. Tujuannya menyamakan persepsi pada entry e-raport yang sedikit mengalami perubahan.

TUJUAN AKSI NYATA

Adapun tujuan aksi nyata kegiatan Workshop P5BK ini adalah sebagai berikut :

1.    Siswa SMK memiliki budaya kerja sesuai tuntutan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja)

2.    Siswa memiliki kemampuan beradaptasi terhadap situasi kerja di IDUKA

3.    Siswa menguasai budaya kerja berbasis Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Peduli Lingkungan (K3LH).

4.    Siswa memiliki karakter luhur yang tercermin dari ucapan, tindakan dan perbuatan sesuai nilai luhur Pancasila.

5.    Siswa mampu menyelesaikan pekerjaan secara mandiri pada isian raport.

 

DESKRIPSI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN, BERIKUT ALASAN MENGAPA MELAKUKAN AKSI TERSEBUT

Aksi nyata mengadakan workshop Budaya Kerja budaya Pelajar Pancasila dimaksudnya untuk membumikan pemahaman dan tindakan preventif mengenai keselamatan kerja dan tindakan pencegahan serta penyelamatan. Serta budaya kerja di industri dapat diterapkan di sekolah setidaknya disandingkan dengan kebiasaan di sekolah. Seperti disiplin masuk sekolah vs masuk kerja, disiplin menyelesaikan tugas vs menyelesaikan penugasan serta berbudaya kerja produktif.

Kemandirian dalam belajar dan bekerja juga sangat penting dikuasai siswa dan guru perlu menyediakan tempat, media dan waktu untuk berkembangnya karakter kemandirian. Salah satunya adalah pengisian biodata e-raport yang hampir setiap tahun selalu mengalami problema kesalahan fatal baik NIS, tanggal lahir, alamat dan lain-lain. Oleh karena itu berharap kesalahan dapat dikurang maka diadakan penyegaran dan penguatan pengisian e-raport yang dipandu oleh saya sebagai ketua tim proktor (administratoe web).

HASIL DARI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

·Peserta didik dapat memahami pentingnya budaya positif di dalam dunia kerja / dunia industri yakni komitmen, disiplin, bertanggung jawab, kompeten, jujur dan berintegritas

·Peserta didik dapat memahami pentingnya Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.

·Peserta didik dapat memahami pentingnya beradaptasi, berkolaborasi, bekerjasama dengan orang lain dalam satu tim untuk mencapai sukses dan tujuan bersama.

·Peserta didik dapat memahami pentingnya pemahaman mendalam dan penerapan profil Pelajar Pancasila sebagai karakter bangsa yang perlu dirawat dan diamalkan.


DOKUMENTASI

Pengantar dari Guru Pengampu P5BK


Tim P5BK SMKNegeri 6 Surakarta


Latihan memadamikan api bersama Petugas Damkar


Praktek Pemadaman Api di Saat Kebakaran



Pendampingan Siswa dalam Pengisian Biodata Raport


Pendampingan Siswa yang kesulitan Login/edit Biodata


Penampakan Peserta yang online

Penampakan Peserta dan Guru Wali kelas yang online

Pada kesempatan ini juga saya kabarkan bahwa saya telah mendedikasikan diri untuk menjaga Web E-Raport selama kurang lebih 7 tahun berjalan hingga saat ini dan terbukti lancar serta bisa mengikuti kemajuan dan perubahan kurikulum. Dalam hal ini perlu pula dikabarkan aksi nyata bersama bp/ibu proktor/admin dalam mengembangkan E-raport. Berikut dokumentasinya :


Pembuka / Pengantar Admin


Penjelasan Create Relasi Tabel/ Tutorial Web Eraport


Hasil Tampilan Raport P5BK

Selanjutnya dokumentasi Coaching Penyegaran E-raport antara admin dengan guru SMKN 6 Surakarta pada saat Briefing online tanggal 17 Desember 2021 menggunakan Zoom. Berikut Aksi Nyata Budaya Positifnya.

Teknisi Zoom Viska

Moderator Breifing Online



Presentasi Coaching E-Raport
Aksi dilanjutkan dengan pendampingan E Raport, Di hadapan 20 orang guru pengampu mapel P5BK, saya melakukan pendampingan Eraport. Karena raport tahun ini menggunakan kurikulum paradigma baru, kurikulum SMK Pusat Keunggulan (PK) maka ada sedikit perubahan yakni implementasi kegiatan Penguatan karakter Pancasila dituangkan dalam Raport deskripsi menggunakan penilaian rubrik P5BK meliputi Beriman taqwa kpd Tuhan YME, kreatif, bernalar kritis, mandiri, berkebhinekaan global dan gotong royong. Inilah 6 elemen penting dalam penilaian aksi P5BK kls X. 
Berikut dokumentasi Youtube :






Rentang Pelaksanaan Pada Bulan Awal - Akhir Desember 2021


Sekian dan Terima kasih