Apa yang menarik dari proses dan hasil pemetaan tentang sumber daya di daerah untuk sekolah Anda?
Pemetaan
sumber daya di sekolah merupakan keharusan sebagai pemipin pengelola aset yakni
Kepala Sekolah guna mengidentifikasi kelemahan, kelebihan dan potensi aset
apakah bisa dikembangkan atau tidak ataukah menjadi penghalang dan seberapa
perlu dihilangkan atau dikembangkan. Dalam hal pendekatan PKBA (Pengembangan
Komunitas Berasis Aset) Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor: 6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan
Profesi Guru pada sub Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah menyatakan bahwa
seorang pemimpin memiliki 4 (empat) model kompetensi yaitu pengembangan diri
dan orang lain, kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan manajemen sekolah, dan
kepemimpinan pengembangan sekolah. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis
Aset (PKBA) merupakan implementasi dari model kompetensi kepemimpinan sekolah
yaitu kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah yang dipimpinnya
melalui programprogram inovasi yang didasarkan atas asset/potensi yang dimiliki
sekolah.
Penerapan Pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset/PKBA (Asset Based Community Development/ABCD) di sekolah adalah
salah satu pendekatan yang menjadikan kepala sekolah sebagai agen perubahan itu
sendiri. Pendekatan ini fokus pada aset yang dimiliki sekolah sebagai basis
utama pengembangan program. PKBA ini mencurahkan perhatian pada kekuatan,
kapasitas, dan aset yang dimiliki oleh sekolah dalam sebuah komunitas yang
harus digali sedemikian rupa agar semuanya bisa menjadi sebuah fondasi yang
kuat untuk merencanakan dan melaksanakan program pengembangan sekolah.
Pendekatan ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap positif serta memberikan
semangat masyarakat untuk terbiasa mengekplorasi potensi diri sendiri.
Yang
menarik dalam proses pemetaan adalah penerapan PKBA diharapkan dapat
memberikan warna baru dalam Pendidikan yang berorientasi kepada peserta didik
melalui program-program inovatif yang berbasis keunggulan atau kekuatan
sekolah, sebagai tugas kepala sekolah membekali diri dalam penguatan
kemampuan guna memaksimalkan seluruh potensi sekolah dalam rangka mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila.
Apakah
pola pikir yang Anda pikirkan sebelum mempelajari modul ini? Apakah menggunakan
pendekatan aset atau masalah?
Sudah tentu sebelum mempelajari modul 3.2 ini
saya selalu menggunakan pendekatan masalah bukan pendekatan aset, bagaimana
menghadapi masalah-masalah sekolah yang ada lalu dicoba dipecahkan. Namun
terkadang karena masalah terlalu banyak sehingga tidak fokus dan tertumpuklah
dengan masalah lain yang lebih penting, lebih mendesak ditangani dan lebih
disegerakan untuk diselesaikan daripada masalah yang sudah menahun belum
terselesaikan karena baginya membutuhkan tenaga, waktu dan biaya yang tidak
sedikit. Pertanyaan yang sering terlontar adalah "ada masalah apa ? Apa
masalahnya ? Apa yang salah ? semuanya menggunakan pendekatan serba kekurangan
yang terlihat.
Jika
ada perubahan? Sebutkan apa perbedaannya dan mengapa itu berubah?
Setelah
mendapatkan materi modul 3.2 yakni Pengelolaan menggunakan pendekatan aset
(ABCD) Asset Based Community Development atau PKBA
(Pengembangan Komunitas Berasis Aset) berbeda sekali, PKBA menuntun kita untuk
melihat aset yang ada bukan masalah, sehingga ketika menghadapi aset yang
muncul pertanyaan adalah " Bagaimana menfungsikannya ? Bagaimana
menggunakaannya? Apa upayanya agar optimal dan seterusnya . Perubahaannya pada
cara pandang pada aset bukan pada masalah. sehingga ada upaya positif untuk
mengatasi dan mengoptimalkannya.
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa Pendekatan Berbasis Masalah adalah pendekatan
yang memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan
apa yang tidak bekerja. Segala sesuatu akan dilihat dengan cara pandang kurang,
lemah, negatif. Mengapa ? Karena mereka lupa terhadap potensi dan peluang yang
ada di sekitarnya. Sedangkan Pendekatan Berbasis Aset merupaka cara praktis
menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan
menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan
perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan
ataupun potensi yang positif.
Berbasia pada Kekurangan/Masalah/ hambatan |
Berbasis pada Kekuatan/Aset/ Potensi |
Fokus pada masalah dan isu |
Fokus pada aset dan kekuatan |
Berkutat pada masalah utama |
Membayangkan masa depan |
Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan (selalu bertanya apa yang
kurang) ?? |
Berpikir tentang keberhasilan yang telah diraih dan kekuatan untuk
mencapai kesuksesan yang lebih lanjut. Bertanya apa yg bisa diupayakan ? |
Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain |
Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan) |
Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah |
Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan |
Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek. |
Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan |
Apa
yang perlu Anda lakukan jika Anda dapat terus berpikir dengan pendekatan
berbasis aset?
Yang perlu dipikirkan oleh
manager sekolah (Pemimpin Pembelajar) adalah pola pikir positif menggunakan
aset yang ada untuk visi misi sekolah, terus berpikir mengelola mengunakan
pendekatan berbasis aset dengan cara kolaborasi, kerja sama dan koordinasi
semua warga sekolah untuk mengoptimalkan unsur abiotik dan biotik sekolah
melalui pemetaan aset mana yang bisa dioptimalkan dan mana yang bisa
diberdayakan kembali hingga semuanya bekerja dengan baik.
Yang dilakukan manager adalah
menggerakkan aset yang ada dengan berpikir untuk kemajuan sekolah sehingga
mencapai perubahan yang diinginkan dari warga sekolah yang berpikir
negatif/kurang/halangan/hambatan merubah diri menjadi berpikir positif/ aset/
kelebihan/solusi/potensi.
Buatlah
satu gambar/simbol/kata yang bisa menggambarkan apa yang Anda rasakan saat ini
terkait pembelajaran lalu diunggah ke dalam platform ini. (insert picture atau tautan)
Kata-kata untuk PKBA adalah Mari berpikir, bekerja,
berbuat untuk sebuah perubahan di sekolah dengan kekuatan dan potensi sekolah
yang ada.