Powered by Blogger.

Tuesday, April 26, 2022

3.1.a.10. Aksi Nyata Pengambilan Keputusan Penggunaan HP Untuk Ujian Sekolah (Bagian 2)




Peristiwa :

Sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum bu Prihatin  tentu harus mampu menjabarkan visi misi sekolah melalui instruksi kepala sekolah khususnya dalam masa yang tidak menentu seperti sekarang ini dimana sekolah terkadang diminta menerapkan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) terkadang pula PTM terbatas dan atau PTM 100% semua melihat situasi dan kondisi yang terjadi secara dinamis.

Dengan berakhirnya masa Semester Gasal sekolah mengadakan ujian akhir sekolah (UAS). Penggunaan HP yang selama ini menjadi dilema antara diijinkan digunakan namun juga dilarang dalam kondisi tertentu, belum lagi jumlah pengguna HP dari siswa sudah tidak bisa dibendung bahkan sebagian guru ada yang menggunakan alat ini untuk media pembelajaran (mengerjakan tugas PJJ, membuat video dan lain-lain). Sebagian lagi melarang HP digunakan di kelas namun bisa dititipkan di loker kelas yang telah tersedia, bersama tas dan alat lain yang mungkin belum dibutuhkan saat belajar di kelas.

Waka Kurikulum dalama dilema antara menaati aturan penggunakan HP sebagai larang digunakan di kelas atau menggunakannya sebagai media Ujian online (UAS).

Alasa penerapan HP untuk KBM adalah sejak awal saya sudah pernah menyarankan penggunaa HP untuk belajar mengajar, daripada hanya digunakan untuk WA, chating, menonton Youtube yang mungkin belum optimal sebagai alat belajar, namun waktu itu masih belum berani melangkah dengan berbagai alasan dan analisis apakah siswa sudah siap atau belum, apakah sudah layak atau belum dan seterusnya. Nah kali ini di tahun 2022 masukan saya beberapa waktu yang lain telah direalisasikan dengan baik.

Siswa mengerjakan UAS online menggunakan HP
    
Perasaan :

Saya sebagai pemantau dalam pelaku di dalamnya merasakan senang HP bisa menjadi alat yang cukup siap untuk mengerjakan tugas-tugas apalagi ujian online sekolah. Kekawatiran sekolah mengenai troble kendala lapangan dan lain-lain bisa diminimalisasi dengan sangat baik..hampir 0%.


Pembelajaran :
Hal yang dapat dipelajari adalah program itu direncana, diprogramkan, direalisasikan dulu, soal kendala dan masalah diatasi dan dievaluasi di hari berikutnya. Jangan sampai belum apa-apa sudah ragu untuk melangkah, seperti penerapan HP ini banyak yang meragukan apakah bisa lancar atau tidak dan berapa persen siswa yang tidak punya HP, ternyata hampir 100% siswa memiliki HP yang support dengan sistem bahwa HP nya bagus-bagus dan layak untuk dipakai sebagai alat ujian bersama.



Analisis Kasus :

a.    Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Nilai-nilai yang bertentangan yang dihadapi Bu Prih adalah Jangka Pendek vs Jangka Panjang

b.   Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?

Orang yang terlibat dalam situasi adalah Bu Prih, tim IT dan Tim Penyusun Soal

c.    Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

Bu Prih menginstruksikan ujian UAS menggunakan HP, panitia dan penyusun soal diminta menyusun soal yang tepat agar bisa import ke aplikasi E-Viska Learning.

d.   Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

  • Uji legal : Tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi
  • Uji regulasi : Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi
  • Uji intuisi : Tidak ada yang salah. Aturan sekolah yang melarang penggunaaan HP di kelas adalah aturan yang masih sering dilanggar oleh siswa dan sekolah sendiri, oleh karena itu penggunaan HP untuk alat ujian adalah sesuatu yang baru.
  • Uji Publikasi : Apabila keputusan saya tersebut dipublikasikan di halaman depan koran saya merasa nyaman
  • Uji Panutan : Keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola saya dalam situasi ini adalah penerapan HP sebagai alat ujian atau alat belajar merupakan keniscayaan yang pasti terjadi tanpa terkecuali sehingga hal ini patut dilanjutkan.

e.    Paradigma  yang terjadi pada situasi adalah Jangka Panjang vs Jangka Pendek

f.     Dari 3 prinsip penyelesaian pada kasus ini adalah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

g.   Investigasi Opsi Trilemma atau  penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini adalah berkomunikasi dengan kepala sekolah dan jajaran serta tim IT dalam penerapan ujian, koordinassi dengan banyak pihak mengenai managemen resiko. Mengganti HP ke komputer bagi para siswa yang tidak mempunyai HP.

h.   Keputusan yang diambil adalah menerapkan HP sebagai alat Ujian dengan wifi sekolah yang cukup serta alat pendukung dan tim yang solid

i.     Lihat kembali keputusan dan refleksikan dalam kasus tersebut adalah mengevaluasi penerapan HP sebagai alat belajar dan ujian dengan banyak pendekatan.


Penerapan Masa Depan :

Rencana ke depan yang saya lakukan adalah 1. Berkoordinasi dan berdiskusi/dialog dengan kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah, 2. Sosialisasi dan pengimbasan praktik baik kepada rekan sejawat tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, 3. Menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan rekan sejawat.








Berikut ini link video aksi Pengambilan Keputusan Tim ICT dlm menerapakan HP sbg media Ujian Online.



Sampai Jumpa