Powered by Blogger.

Monday, April 25, 2022

Jurnal Minggu ke 18 Pengambilan Keputusan

JURNAL MINGGU KE-18

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF

Oleh : Darsono – SMK Negeri 6 Surakarta


 

Dalam refleksi minggu18 ini CGP menggunakan model 9 atau gaya Round Robin sebagai cara dalam merefleksikan hasil pembelajaran modul ini.

Panduan pertanyaan dalam melakukan refleksi minggu ini adalah:

  1. Apa hal yang paling CGP kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa CGP merasa hal tersebut bisa membuat CGP sangat menguasainya? 
  2. Apa hal yang belum CGP kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan CGP lakukan untuk mengatasi hal tersebut? 
  3. Apa hal yang masih membingungkan CGP dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.

Minggu ke-18 CGP telah mendapati aktivitas pembelajaran baru yaitu mulai mempelajari modul 3.1 pengambilan keputusan. Di minggu ini CGP mempelajari berbagai aktivitas pembelajaran diantaranya:

  • Eksplorasi konsep mandiri
  • Eksplorasi konsep forum diskusi
  • Ruang kolaborasi pengerjaan (vicon)

Berikut adalah hasil dari pertanyaan pemantik tersebut:

1) Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya? 

Saya mampu membedakan dilema etika/ethical dilemma dengan bujukan moral/moral temptation. Saya mampu mengidentifikasi jenis dilema berdasarkan 4 paradigma, baik dilema yang dihadapi orang lain maupun diri sendiri yaitu 

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Saya mengetahui dan telah memahami terdapat 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu (Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) untuk menghadapi dilema etika.

Saya mengetahui dan memahami terdapat 9 Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan, yaitu: 

  1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, 
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, 
  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, 
  4. Pengujian benar atau salah, 
  5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, 
  6. Melakukan Prinsip Resolusi, 
  7. Investigasi Opsi Trilema, 
  8. Buat Keputusan, 
  9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan. 

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yaitu: mengenali tentang nilai-nilai yang bertentangan pada kasus yang dihadapi, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, melakukan pengujian benar salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan/idola).

Berhenti dahulu pada tahap ini sambil mindfulness. Pengujian tahap ini perlu diperhatikan, jika sudah tidak lolos berbagai uji di sini maka dapat disimpulkan sebagai bujukan moral. Pengujian lebih lanjut tidak perlu dilakukan. namun jika lolos uji pada tahap keempat, masalah atau kasus tersebut merupakan dilema etika.

Maka perlu pengujian paradigma benar lawan benar menggunakan empat paradigma (individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan, jangka pendek vs jangka panjang), melakukan prinsip resolusi menggunakan tiga prinsip dalam pengambilan keputusan (berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, berpikir berbasis rasa peduli), Melakukan investigasi opsi trilema ( yang muncul menawarkan ide kreatif solusi masalah yang sedang dihadapi), membuat keputusan, serta merefleksikan keputusan yang sudah diambil.

Jika dirumuskan maka 4-3-9 Decision tersebut di atas, saya merasa mampu memahami materi tersebut setelah belajar menganalisis beberapa kasus yang disajikan dalam LMS dan mendapat tanggapan dari sesama rekan CGP dan fasilitator walaupun masih perlu diasah lagi.

Sebuah keputusan akan sangat menentukan nasib dari yang terlibat pada kasus yang ditangani. Tujuan akhir dari akibat suatu keputusan adalah win-win solution.

2) Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Yang masih belum saya kuasai adalah bagaimana cara menentukan pengambilan keputusan yang bijaksana, tidak merugikan salah satu pihak dan tidak ada resiko setelahnya. Karena meskipun kita sudah berusaha memutuskan sesuatu sesuai dengan pendekatan 4 paradigma dilema, sesuai dengan 3 prinsip dan berdasarkan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan, namun belum tentu hasil akhir dari keputusan yang kita buat itu benar-benar tepat sasaran dan tidak ada penyesalan di belakangnya.  Yang akan saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah haruslah benar-benar teliti, cermat dan hati-hati, pikiran focus, tidak mengambil keputusan secara terburu-buru bahkan sudah dibuat keputusan pun harus tetap merefleksi kembali apakah keputusan yang kita ambil sudah benar-benar mewakili aspirasi seluruh pihak yang terlibat atau tidak.

Saya merasa tertantang karena materi ini adalah materi baru bagi saya. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, tak jarang saya membuka kembali modul, bahan ajar, maupun browsing di internet.

Saya bersemangat dalam pembelajaran, terutama dalam ruang refleksi terbimbing dan demonstrasi kontekstual maupun elaborasi pemahaman. Saya bisa berbagi pengalaman dan menemukan inspirasi dari pengalaman rekan lain ketika menyimak pendapat-pendapat saat berdiskusi bersama instruktur. Saya selalu berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik dan tepat waktu.

Pada sesi Ruang kolaborasi dan ruang presentasi disediakan waktu untuk membahas masalah Pengambilan Keputusan, tim saya mengangkat tema kejadian tidak menyenangkan yang dilakukan oleh seorang murid mendobrak pintu kelas sehingga membuat gaduh hingga gurunya emosi dan di situlah ada masalah dilema etika. Masalah dipresentasikan dan dipecahkan bersama tim serta dipresentasikan, walaupun terdapat masukan dan koreksi dari kelompok lain ini merupakan sesuatu hal yang baik sehingga semua peserta CGP menjadi semakin paham terhadap kasus tersebut dalam penanganan pengambilan keputusan yang tepat.

 

3) Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan. 

Yang masih membingungkan saya adalah menganalisis 4 paradigma dilema dan menetukan serta memilih diantara 3 prinsip dan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan sesuai dengan teori yang sudah saya pelajari. Jika salah menganalisa, tentunya prinsip dan konsep yang kita pilih juga tidak tepat untuk mengambil keputusan yang akan kita buat. Sehingga hasil akhir dari keputusan tersebut juga tidak bisa mewakili aspirasi seluruh pihak yang terlibat. Bukan saja tidak tepat sasaran, justru bisa memicu dilema baru di masa mendatang.

Pengambilan keputusan sangat berkaitan erat dengan keseharian menjadi guru maupun orang tua di rumah. Tentu untuk dapat berperan sebagai pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, memerlukan perubahan paradgima terhadap murid itu sendiri, melatih menjadi coach, melatih diri mengelola emosi, serta menempatakan diri sebagai teman maupun manajer sebagai posisi kontrol, serta memiliki visi dan misis yang jelas. Modul ini, sangat erat dengan modul-modul sebelumnya sebgai pondasi yang kuat tertancap disanubari seorang guru.

Dalam mengambil solusi atas permasalahan, guru hendaknya bertindak sebagai manajer yang menyadarkan murid atas kesalahannya, menguatkan keyakinan murid, dan mengarahkan untuk memperbaiki diri. pengambilan keputusan yang tepat berpedoman pada berpihak pada murid, meningkatkan mutu pembelajaran, serta dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, ada instrumen yang perlu dipegang dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yaitu 4, 3, dan 9. Empat paradigma, tiga prinsip, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Inilah yang akan menuntun kita mengambil keputusan yang etis dan bijaksana, tidak terjebak oleh bujukan moral. Meskipun tidak akan ada yang dapat dipuaskan semuanya, pasti akan ada kontradiksi.

Setelah itu, tahap demonstrasi kontekstual (hari selasa dan rabu tanggal 19-20 April 2022), mengajak kami membuat jurnal monolog. Jurnal ini dapat berupa tulisan naratif  maupun sebuah video atau audio yang direkam sendiri. Isi atau konten diberi jatah durasi 3-5 menit, sesuai pertanyaan panduan yang telah disediakan. Saya mengisi blog pribadi mengenai hal itu, lalu saya sebar ke teman-teman untuk minta diberi komentar. Ada empat pertanyaan yang membingkai karya demonstrasi kontekstual ini. Pertanyaan tentang komitmen berbagi, menyusun rencana, melaksanakan, termasuk yang akan mendampingi kegiatan sosialisasi kegiatan guru penggerak pada tahap pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya memilih menulis naratif melalui blog https://darsono-solo.blogspot.com/2022/04/jurnal-minggu-ke-18-pengambilan.html karena menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menyalurkan kata hati.

Untuk menghadapi kegiatan pembelajaran selanjutnya, saya berkeyakinan bahwa saya mampu melakukannya. Pengamanan belajar selama ini telah membekali diri saya dengan kemampuan belajar mandiri, berpikir kritis, kreativitas menemukan solusi permasalahan, mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas, dan komunikatif dalam menyampaikan ide/gagasan karena tujuan akhir pengambilan keputusan adalah keberpihakan guru kepada murid, pendidikan yang berpusat kepada murid melalui MarkiBe (Mandiri, Refleksi, Kolaborasi, Inovasi dan Berpihak pada Murid).

Di kelas, saya akan menyelesaikan masalah dengan percaya diri menggunakan uji instrumen 9 langkah pengambilan keputusan. Apabila memukan murid bermasalah, saya bisa mengambil keputusan jika merupakan sebuah dilema etika dan tidak terperangkap pada bujukan moral.

Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-18, semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi…..Salam dan Bahagia