JURNAL MINGGU KE-18
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF
Oleh : Darsono – SMK Negeri 6 Surakarta
Dalam refleksi minggu18 ini CGP menggunakan model 9 atau
gaya Round Robin sebagai cara dalam merefleksikan hasil
pembelajaran modul ini.
Panduan
pertanyaan dalam melakukan refleksi minggu ini adalah:
- Apa hal
yang paling CGP kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa CGP merasa
hal tersebut bisa membuat CGP sangat menguasainya?
- Apa hal
yang belum CGP kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan CGP
lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
- Apa hal
yang masih membingungkan CGP dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal
apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.
Minggu ke-18 CGP telah mendapati aktivitas
pembelajaran baru yaitu mulai mempelajari modul 3.1 pengambilan keputusan. Di
minggu ini CGP mempelajari berbagai aktivitas pembelajaran diantaranya:
- Eksplorasi
konsep mandiri
- Eksplorasi
konsep forum diskusi
- Ruang
kolaborasi pengerjaan (vicon)
Berikut
adalah hasil dari pertanyaan pemantik tersebut:
1) Apa hal yang paling Anda kuasai
setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat
Anda sangat menguasainya?
Saya mampu membedakan dilema etika/ethical dilemma
dengan bujukan moral/moral temptation. Saya mampu mengidentifikasi jenis dilema
berdasarkan 4 paradigma, baik dilema yang dihadapi orang lain maupun diri
sendiri yaitu
- Individu
lawan masyarakat (individual vs community)
- Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran
lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka
pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Saya mengetahui dan telah memahami terdapat 3 prinsip
pengambilan keputusan yaitu (Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based
Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),
Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) untuk menghadapi
dilema etika.
Saya
mengetahui dan memahami terdapat 9 Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan,
yaitu:
- Mengenali
nilai-nilai yang saling bertentangan,
- Menentukan
siapa yang terlibat dalam situasi ini,
- Kumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,
- Pengujian
benar atau salah,
- Pengujian
Paradigma Benar lawan Benar,
- Melakukan
Prinsip Resolusi,
- Investigasi
Opsi Trilema,
- Buat
Keputusan,
- Lihat
lagi Keputusan dan Refleksikan.
Adapun langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
yaitu: mengenali tentang nilai-nilai yang bertentangan pada kasus yang
dihadapi, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut, mengumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, melakukan pengujian benar salah
(uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan/idola).
Berhenti dahulu pada tahap ini sambil mindfulness. Pengujian
tahap ini perlu diperhatikan, jika sudah tidak lolos berbagai uji di sini maka
dapat disimpulkan sebagai bujukan moral. Pengujian lebih lanjut tidak perlu
dilakukan. namun jika lolos uji pada tahap keempat, masalah atau kasus tersebut
merupakan dilema etika.
Maka perlu pengujian paradigma benar lawan benar menggunakan
empat paradigma (individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan,
kebenaran vs kesetiaan, jangka pendek vs jangka panjang), melakukan prinsip
resolusi menggunakan tiga prinsip dalam pengambilan keputusan (berpikir
berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan, berpikir berbasis rasa
peduli), Melakukan investigasi opsi trilema ( yang muncul menawarkan ide
kreatif solusi masalah yang sedang dihadapi), membuat keputusan, serta
merefleksikan keputusan yang sudah diambil.
Jika dirumuskan maka 4-3-9 Decision tersebut
di atas, saya merasa mampu memahami materi tersebut setelah belajar
menganalisis beberapa kasus yang disajikan dalam LMS dan mendapat tanggapan
dari sesama rekan CGP dan fasilitator walaupun masih perlu diasah lagi.
Sebuah keputusan akan sangat
menentukan nasib dari yang terlibat pada kasus yang ditangani. Tujuan akhir
dari akibat suatu keputusan adalah win-win solution.
2) Apa hal yang belum Anda kuasai
setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal
tersebut?
Yang masih belum saya kuasai adalah bagaimana cara
menentukan pengambilan keputusan yang bijaksana, tidak merugikan salah satu
pihak dan tidak ada resiko setelahnya. Karena meskipun kita sudah berusaha
memutuskan sesuatu sesuai dengan pendekatan 4 paradigma dilema, sesuai dengan 3
prinsip dan berdasarkan 9 konsep pengambilan dan pengujian keputusan, namun
belum tentu hasil akhir dari keputusan yang kita buat itu benar-benar tepat
sasaran dan tidak ada penyesalan di belakangnya. Yang akan saya lakukan
untuk mengatasi hal tersebut adalah haruslah benar-benar teliti, cermat dan
hati-hati, pikiran focus, tidak mengambil keputusan secara terburu-buru bahkan
sudah dibuat keputusan pun harus tetap merefleksi kembali apakah keputusan yang
kita ambil sudah benar-benar mewakili aspirasi seluruh pihak yang terlibat atau
tidak.
Saya merasa tertantang karena materi ini adalah materi baru
bagi saya. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, tak jarang saya membuka
kembali modul, bahan ajar, maupun browsing di internet.
Saya bersemangat dalam pembelajaran, terutama dalam ruang
refleksi terbimbing dan demonstrasi kontekstual maupun elaborasi pemahaman.
Saya bisa berbagi pengalaman dan menemukan inspirasi dari pengalaman rekan lain
ketika menyimak pendapat-pendapat saat berdiskusi bersama instruktur. Saya
selalu berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan baik dan tepat waktu.
Pada sesi Ruang kolaborasi dan ruang presentasi disediakan
waktu untuk membahas masalah Pengambilan Keputusan, tim saya mengangkat tema
kejadian tidak menyenangkan yang dilakukan oleh seorang murid mendobrak pintu
kelas sehingga membuat gaduh hingga gurunya emosi dan di situlah ada masalah
dilema etika. Masalah dipresentasikan dan dipecahkan bersama tim serta
dipresentasikan, walaupun terdapat masukan dan koreksi dari kelompok lain ini
merupakan sesuatu hal yang baik sehingga semua peserta CGP menjadi semakin
paham terhadap kasus tersebut dalam penanganan pengambilan keputusan yang
tepat.
3) Apa hal yang masih membingungkan
Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal
tersebut membingungkan.
Yang masih membingungkan saya adalah menganalisis 4
paradigma dilema dan menetukan serta memilih diantara 3 prinsip dan 9 konsep
pengambilan dan pengujian keputusan sesuai dengan teori yang sudah saya
pelajari. Jika salah menganalisa, tentunya prinsip dan konsep yang kita pilih
juga tidak tepat untuk mengambil keputusan yang akan kita buat. Sehingga hasil
akhir dari keputusan tersebut juga tidak bisa mewakili aspirasi seluruh pihak
yang terlibat. Bukan saja tidak tepat sasaran, justru bisa memicu dilema baru
di masa mendatang.
Pengambilan keputusan sangat berkaitan erat dengan keseharian
menjadi guru maupun orang tua di rumah. Tentu untuk dapat berperan sebagai
pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, memerlukan perubahan paradgima
terhadap murid itu sendiri, melatih menjadi coach, melatih diri mengelola
emosi, serta menempatakan diri sebagai teman maupun manajer sebagai posisi
kontrol, serta memiliki visi dan misis yang jelas. Modul ini, sangat erat
dengan modul-modul sebelumnya sebgai pondasi yang kuat tertancap disanubari
seorang guru.
Dalam mengambil solusi atas permasalahan, guru hendaknya
bertindak sebagai manajer yang menyadarkan murid atas kesalahannya, menguatkan
keyakinan murid, dan mengarahkan untuk memperbaiki diri. pengambilan keputusan
yang tepat berpedoman pada berpihak pada murid, meningkatkan mutu pembelajaran,
serta dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, ada instrumen yang perlu
dipegang dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yaitu 4, 3,
dan 9. Empat paradigma, tiga prinsip, dan sembilan langkah pengambilan dan
pengujian keputusan. Inilah yang akan menuntun kita mengambil keputusan yang
etis dan bijaksana, tidak terjebak oleh bujukan moral. Meskipun tidak akan ada
yang dapat dipuaskan semuanya, pasti akan ada kontradiksi.
Setelah itu, tahap demonstrasi kontekstual (hari selasa dan
rabu tanggal 19-20 April 2022), mengajak kami membuat jurnal monolog. Jurnal
ini dapat berupa tulisan naratif maupun sebuah video atau audio yang
direkam sendiri. Isi atau konten diberi jatah durasi 3-5 menit, sesuai
pertanyaan panduan yang telah disediakan. Saya mengisi blog pribadi
mengenai hal itu, lalu saya sebar ke teman-teman untuk minta diberi komentar. Ada
empat pertanyaan yang membingkai karya demonstrasi kontekstual ini. Pertanyaan
tentang komitmen berbagi, menyusun rencana, melaksanakan, termasuk yang akan
mendampingi kegiatan sosialisasi kegiatan guru penggerak pada tahap pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya memilih menulis naratif melalui
blog https://darsono-solo.blogspot.com/2022/04/jurnal-minggu-ke-18-pengambilan.html
karena menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan dan menyalurkan kata hati.
Untuk menghadapi
kegiatan pembelajaran selanjutnya, saya berkeyakinan bahwa saya mampu
melakukannya. Pengamanan belajar selama ini telah membekali diri saya dengan
kemampuan belajar mandiri, berpikir kritis, kreativitas menemukan solusi
permasalahan, mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas, dan komunikatif
dalam menyampaikan ide/gagasan karena tujuan akhir pengambilan keputusan adalah
keberpihakan guru kepada murid, pendidikan yang berpusat kepada murid melalui
MarkiBe (Mandiri, Refleksi, Kolaborasi, Inovasi dan Berpihak pada Murid).
Di kelas, saya akan menyelesaikan masalah dengan percaya diri menggunakan
uji instrumen 9 langkah pengambilan keputusan. Apabila memukan murid
bermasalah, saya bisa mengambil keputusan jika merupakan sebuah dilema etika
dan tidak terperangkap pada bujukan moral.
Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-18, semoga bermanfaat. Sampai jumpa
lagi…..Salam dan Bahagia