PENERAPAN
KBM MENYENANGKAN
MODUL
3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SMK
NEGERI 6 SURAKARTA
Peristiwa
(Facts)
Pagi hari tanggal
20 April 2022 pukul 06.00 WIB saya meminta ijin Kepala Sekolah sehubungan esok
hari akan diadakan Zoom Meeting Briefing pukul 07.15 WIB oleh Kepala Sekolah,
saya mengusulkan ingin nrimbung untuk sekedar melakukan pengimbasan hasil
diklat CGP selama 4-5 bulan ini. Hasil diskusi lewat WA saya diijinkan tampil
di awal sesi 1 dengan durasi sekitar 10-15 menit. Hari itu (Rabu, 20 April
2022) sekolah diperbolehkan menerapkan pertemuan tatap muka (PTM) 100%, makanya
di pertemuan awal inilah penulis memberanikan diri melakukan pengimbasan CGP khususnya
pada guru-guru kelas X dan umumnya guru kelas XI dan kelas XII.
SMK Negeri 6
Surakarta mendapatkan penunjukkan sebagai Sekolah Program Keunggulan (SMK PK)
atau SMK Sekolah Penggerak oleh karena itu diperbolehkan menggunakan kurikulum
baru, Kurikulum Paradigma baru atau Kurikulum Merdeka khususnya di kelas X dan
secara umum pada kelas XI dan XII. Pelaksanaan Kurikulum baru tersebut sudah
berjalan hampir 2 semester namun penulis melihat belum nampak menonjol aksi
perubahan nyata yang bisa dibedakan antara penerapan kurikulum sekarang dan
sebelumnya. Sementara yang terlihat berbeda adalah penerapan kurikulum blok
kemudian RPP diubah menjadi Modul dan KKM diubah menjadi Capaian Pembelajaran
(CP), artinya penulis melihat aksi perubahaannya masih bersifat administrasi
semata belum menyentuh aksi perubahan di kelas, di pola pikir guru dan siswa
sesuai paradigma pendidikan, “Pendidikan yang menuntun” (Ki Hajar Dewantara).
Beberapa guru masih terlihat pola
mengajarnya sama seperti sebelumnya, datang, salam doa, mengecek kehadiran,
mengapresepsi materi lalu, kemudian materi inti, penugasan / latihan dan
rangkuman serta penutup. Seperti itulah kira-kira pola pengajaran di KBM yang
terpantau. Termonitor siswa masih malas-malas layu, wajah-wajah yang tegang namun
tidak terungkap, mereka diam pasif namun tidak terbaca oleh guru karena mungkin
gurunya masih mengejar target materi yang lama belum tersampaikan mengingat
selama ini polanya masih semi PJJ-daring dan luring. Terlihat guru belum
melakukan identifikasi kesiapan, menggali minat dan melihat profil siswa karena
sistematikanya langsugn masuk ke materi inti. Guru kelas juga belum tercermin
mengeksplorasi belajar merdeka yakni memetakan kompetensi siswa berdasarkan
kemampuannya. Guru juga belum terlihat
melakukan ice breaking, memainkan suasana kelas menjadi rame dan nyaman, belum
juga melakukan kegiatan yang menunjukkan keberpihakan pada murid (masih gaya
lama mengajar, menyampaikan materi, memberi tugas, menyimpulkan dan memberi
tugas lanjutan).
Bahwa Visi Misi Sekolah resmi adalah Menyiapkan lulusan yang kompeten, siap memasuki dunia usaha dan dunia industri, berkarakter unggul dan berorientasi membangun karier masa depan yang lebih baik, versi yang sama dibuat oleh CGP Visi sekolah adalah : Mengembangkan pelajar berprestasi, pelajar-preneur dan berkarakter VISKANESIA (Visoner, Inovatif, Sehat-Sinergis, Kreatif, Adiwiyata berkarakter Ke-Indonesiaan dan Kemajemukan Global)
Sebagai SMK PK sekolah memiliki tugas
mengembangkan pembelajaran berpihak pada murid, pembelajaran yang menyenangkan,
maka guru harus mampu menciptakan suasana asyik, nyaman, menyenangkan tidak
tegang namun tetap tercapai tujuannya. Dalam presentasi penulis menjabarkan
fungsi bermain, bahwa ternyata semua orang suka dengan bermain baik anak-anak
TK, SD, SMP, SMK maupun orang tua maka fungsi bermain adalah : melatih kepekaan
sosial anak, membantu tingkatkan rasa percaya diri, membantu siswa saling
menghargai, melatih pengelolaan emosi dan melatih kognitif utk memecahkan
masalah (https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-bermain-bagi-anak-mulai-kemampuan-fisik-hingga-emosional)
1)
Hasthalaku
terdiri dari :
2)
Gotong
Royong (Saling membantu – Helpfulness)
3)
Grapyak
Semanak (ramah tamah – Friendly)
4)
Guyub
Rukun (kerukunan – Harmony)
5)
Lembah
Manah (rendah hati – Humble)
6)
Ewuh
pekewuh (saling menghormati – Mutual Respect)
7)
Pangerten
(saling menghargai – Compassionate)
8)
Andhap
Ashor (berbudi luhur – Virtuous)
9)
Tepa
Slira (tenggang rasa – Solidarity).
Pada bagian akhir penulis
menjelaskan materi pengambilan keputusan, penulis mengapresiasi langkah berani
jajaran manajemen SMK Negeri 6 Surakarta yang mengambil langkah mengadakan
ujian online menggunakan aplikasi berbasis HP di kelas, tentunya dengan resiko
yang telah dihitung dan diantisipasi. Dalam hal ini penulis telah berkolaborasi
sebelumnya mulai dari program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) awal menggunakan Modle bernama E-Viska, Office 365, ClassRoom hingga sekarang
menggunakan aplikasi buatan bernama Viska
Learning. Dalam waktu yang tidak lama penulis ingin menggali lebih dalam
mengenai penerapannya yang telah dijadikan alat ujian online menggunakan HP.
Sejak awal penulis meragukan langkah ini akan
berhasil karena menggerakkan semua guru itu tidak gampang butuh kekuatan besar
dari pihak sekolah, tetapi untungnya Kepala Sekolah sangat pro dan mendukung
penuh aksi ini walaupun terkesan ini untuk kepentingan CGP sebagai penugasan
aksi 3.1 namun ini juga untuk kepentingan SMK PK yang sedang dijadikan sekolah
rujukan penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Surakarta sehingga sama-sama
membutuhkan dan sama-sama saling mendukung, bahwa CGP juga perlu aksi nyata, SMK
PK juga harus menerapkannya.
Perasaan penulis senang, bangga, bahagia dan terharu bisa dipercaya, diberi kesempatan untuk tampil di daring Ms. Team di awali pertemuan (PTM) 100% dan diberi kesempatan untuk pengimbasan CGP sungguh suatu perhatian tersendiri sehingga penulis harus menjadi figur yang bisa menjadi rollmodel untuk teman-teman sejawat dalam profesi guru.
Pembelajaran (Findings)
Setelah
mengadakan Zoom / Meet pada sesi pagi bersama seluruh guru SMK Negeri 6
Surakarta penulis mengajak semua guru menerapkan KBM Bermain di kelasnya dan
hasil penerapannya difoto atau divideo sebagai dokumentasi CGP dan sekolah, dan
bukan diharapkan ice breaking ini tidak hanya hari itu saja diterapkan semoga
bisa dilanjutkan terus di tiap kelas-kelas yang dimasuki guru sehingga siswa
happy, nyaman dengan bermain (yel-yel, bernyanyi atau games).
Beberapa
guru telah mencoba menerapkan bermacam-macam lagu opening misalnya : Lagu Mars
SMK N 6 Surakarta, lagu Profil Pelajar Pancasila, Senam Profil Pelajar
Pancasila dan lain-lain.
Gambar
Aksi Ice Breaking (Bernyanyi)
Beberapa
bukti aksi nyata ice breaking penulis tautan di Google Drive pada link berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/1E0J70XA4MSRgpzDLzTyx-Fr0iX2cYAzZ?usp=sharing
Kumpulan Hasil Aksi Nyata KBM Menyenangkan dengan ICE
Breaking di Kelas
Oleh Guru SMK Negeri 6 Surakarta
Guru : apakah kalian happy menyanyikan lagu profil pelajar Pancasila? dan apakah kalian happy mengikuti KBM Bahasa Indonesia?
Siswa 1: Saya happy saat menyanyikan lagu profil pelajar pancasila. Karena lagu profil pelajar pancasila membuat saya bersemangat di pagi hari✨
Dan saya juga happy saat mengikuti KBM bahasa Indonesia✨
Siswa 2 : Saya sangat happy ketika menyanyikan lagu profil pancasila dan kbm bahasa indonesia 🤩💗
Siswa 3 : Wah lagunya bagus banget, saya suka, saya sangat suka dengan lagunya
Siswa 4 : Iyaa bu, karena lagu profil pelajar pancasila sangat membuat saya happy dan bersemangat di pagi hari
Siswa 5 : sangat happy sekali😄
Siswa 6 : saya senang menyanyikan lagu profil pelajar pancasila karena membuat saya happy kiyowok
Siswa 7 : saya happy sekali bu saat menyanyikan lagu profil pancasila dan kbm bahasa indonesia💖
Ssiwa 8 : saya happy menyanyikan lagu profil pelajar pancasila karena membuat saya bersemangat saat mengikuti kbm bahasa indonesia🤩
Siswa 9 : happy sangat sangat bu dalam menyanyikan lagu profil pelajar Pancasila dan kbm bahasa indonesia uwu 😍
Penerapan ke
depan (Future)
Rencana ke depan guru menerapkan
KBM berdiferensiasi meliputi Kesiapan, Minat dan Profil siswa serta menerapkan
pembelajaran Sosial Emosional di dalam kelasnya sehingga KBM bermakna dan
bersinergi dengan siswa. Hal ini tentu perlu dimonitor dikawal dievaluasi
setiap hari agar pelaksanaan dapat terujud dan lancar jika ada kendala dapat
segera ditemukan masalah dan dicarikan solusinya. Penulis sedang menyiapkan
instrumen KBM diferensiasi dan Sosial Emosional serta coaching dan pengambilan
keputusan semuanya akan didiskusikan dengan komunitas praktisi.
https://drive.google.com/file/d/1gXP6dS9xAlJr1KLxgaRMSa3NXeAlaGj_/view?usp=sharing
Sekian-