Powered by Blogger.

Thursday, April 21, 2022

3.1.a.10. Aksi Nyata Penerapan KBM Gembira (Bagian 1)

 

PENERAPAN KBM MENYENANGKAN

MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SMK NEGERI 6 SURAKARTA

 Oleh : Darsono - CGP Angkatan 4

 
Penyampaian Singkat Modul 2.1 s/d 3.1 Di forum Briefing Online

Peristiwa (Facts)

 

Pagi hari tanggal 20 April 2022 pukul 06.00 WIB saya meminta ijin Kepala Sekolah sehubungan esok hari akan diadakan Zoom Meeting Briefing pukul 07.15 WIB oleh Kepala Sekolah, saya mengusulkan ingin nrimbung untuk sekedar melakukan pengimbasan hasil diklat CGP selama 4-5 bulan ini. Hasil diskusi lewat WA saya diijinkan tampil di awal sesi 1 dengan durasi sekitar 10-15 menit. Hari itu (Rabu, 20 April 2022) sekolah diperbolehkan menerapkan pertemuan tatap muka (PTM) 100%, makanya di pertemuan awal inilah penulis memberanikan diri melakukan pengimbasan CGP khususnya pada guru-guru kelas X dan umumnya guru kelas XI dan kelas XII.

Peserta adalah Semua Guru dan TU SMKN 6 Surakarta

SMK Negeri 6 Surakarta mendapatkan penunjukkan sebagai Sekolah Program Keunggulan (SMK PK) atau SMK Sekolah Penggerak oleh karena itu diperbolehkan menggunakan kurikulum baru, Kurikulum Paradigma baru atau Kurikulum Merdeka khususnya di kelas X dan secara umum pada kelas XI dan XII. Pelaksanaan Kurikulum baru tersebut sudah berjalan hampir 2 semester namun penulis melihat belum nampak menonjol aksi perubahan nyata yang bisa dibedakan antara penerapan kurikulum sekarang dan sebelumnya. Sementara yang terlihat berbeda adalah penerapan kurikulum blok kemudian RPP diubah menjadi Modul dan KKM diubah menjadi Capaian Pembelajaran (CP), artinya penulis melihat aksi perubahaannya masih bersifat administrasi semata belum menyentuh aksi perubahan di kelas, di pola pikir guru dan siswa sesuai paradigma pendidikan, “Pendidikan yang menuntun” (Ki Hajar Dewantara).

Beberapa guru masih terlihat pola mengajarnya sama seperti sebelumnya, datang, salam doa, mengecek kehadiran, mengapresepsi materi lalu, kemudian materi inti, penugasan / latihan dan rangkuman serta penutup. Seperti itulah kira-kira pola pengajaran di KBM yang terpantau. Termonitor siswa masih malas-malas layu, wajah-wajah yang tegang namun tidak terungkap, mereka diam pasif namun tidak terbaca oleh guru karena mungkin gurunya masih mengejar target materi yang lama belum tersampaikan mengingat selama ini polanya masih semi PJJ-daring dan luring. Terlihat guru belum melakukan identifikasi kesiapan, menggali minat dan melihat profil siswa karena sistematikanya langsugn masuk ke materi inti. Guru kelas juga belum tercermin mengeksplorasi belajar merdeka yakni memetakan kompetensi siswa berdasarkan kemampuannya.  Guru juga belum terlihat melakukan ice breaking, memainkan suasana kelas menjadi rame dan nyaman, belum juga melakukan kegiatan yang menunjukkan keberpihakan pada murid (masih gaya lama mengajar, menyampaikan materi, memberi tugas, menyimpulkan dan memberi tugas lanjutan).

 Diawali dengan senyum, sapa, salam, sopan dan santun atas kesempatan yang diberikan pihak sekolah untuk penulis melakukan aksi nyata penulis mulai dengan materi pokok yakni tentang Visi Misi dan Program Sekolah, KBM Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional, Penanganan kasus dengan Coaching dan terakhir yakni Pengambilan Keputusan. Kesempatan yang baik ini penulis gunakan untuk menjelaskan secara runtut walaupun dengan kecepatan yang penuh beberapa materi pokok dan penjelasannya. Penulis menitikberatkan pada Kegiatan Belajar Mengajar Berdiferensiasi atau saya menyebutnya KBM “Bermain:”.

Bahwa Visi Misi Sekolah resmi adalah Menyiapkan lulusan yang kompeten, siap memasuki dunia usaha dan dunia industri, berkarakter unggul dan berorientasi membangun karier masa depan yang lebih baik, versi yang sama dibuat oleh CGP Visi sekolah adalah : Mengembangkan pelajar berprestasi, pelajar-preneur dan berkarakter VISKANESIA (Visoner, Inovatif, Sehat-Sinergis, Kreatif, Adiwiyata berkarakter Ke-Indonesiaan dan Kemajemukan Global)

Sebagai SMK PK sekolah memiliki tugas mengembangkan pembelajaran berpihak pada murid, pembelajaran yang menyenangkan, maka guru harus mampu menciptakan suasana asyik, nyaman, menyenangkan tidak tegang namun tetap tercapai tujuannya. Dalam presentasi penulis menjabarkan fungsi bermain, bahwa ternyata semua orang suka dengan bermain baik anak-anak TK, SD, SMP, SMK maupun orang tua maka fungsi bermain adalah : melatih kepekaan sosial anak, membantu tingkatkan rasa percaya diri, membantu siswa saling menghargai, melatih pengelolaan emosi dan melatih kognitif utk memecahkan masalah (https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-bermain-bagi-anak-mulai-kemampuan-fisik-hingga-emosional)

 Setelah menjelaskan KBM Bermain, penulis melanjutkan materi Pembelajaran Sosial Emosional dengan tema HASTALAKU sebuah akronim yang merupakan 9 perilaku baik di Solo (https://solobersimfoni.org/?page_id=415) meliputi :


1)        Hasthalaku terdiri dari :

2)        Gotong Royong (Saling membantu – Helpfulness)

3)        Grapyak Semanak (ramah tamah – Friendly)

4)        Guyub Rukun (kerukunan – Harmony)

5)        Lembah Manah (rendah hati – Humble)

6)        Ewuh pekewuh (saling menghormati – Mutual Respect)

7)        Pangerten (saling menghargai – Compassionate)

8)        Andhap Ashor (berbudi luhur – Virtuous)

9)        Tepa Slira (tenggang rasa – Solidarity).


 Aksi nyata pembelajaran sosial emosional ini bisa diterapkan dengan berbagai cara misalnya Lagu, Games, Yel-Yel, Cerita Pengalaman Guru, Cerita Murid, Cerita Tokoh, Praktek Langsung Atau Simulasi. Disambung dengan penanganan Coaching, sebuah pendekatan pendampingan seorang Coach untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan cara menggali potensi kekuatan yang ada pada diri coachee. Aksi ini bisa dilakukan oleh guru kepada siswa yang mungkin membutuhkan penanganan secara pribadi hingga siswa dapat menentukan sikap sendiri lewat pertanyaan coach.

Pada bagian akhir penulis menjelaskan materi pengambilan keputusan, penulis mengapresiasi langkah berani jajaran manajemen SMK Negeri 6 Surakarta yang mengambil langkah mengadakan ujian online menggunakan aplikasi berbasis HP di kelas, tentunya dengan resiko yang telah dihitung dan diantisipasi. Dalam hal ini penulis telah berkolaborasi sebelumnya mulai dari program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) awal menggunakan Modle bernama E-Viska,  Office 365, ClassRoom hingga sekarang menggunakan aplikasi buatan bernama Viska Learning. Dalam waktu yang tidak lama penulis ingin menggali lebih dalam mengenai penerapannya yang telah dijadikan alat ujian online menggunakan HP.

 Perasaan (Feelings)

 Sejak awal penulis meragukan langkah ini akan berhasil karena menggerakkan semua guru itu tidak gampang butuh kekuatan besar dari pihak sekolah, tetapi untungnya Kepala Sekolah sangat pro dan mendukung penuh aksi ini walaupun terkesan ini untuk kepentingan CGP sebagai penugasan aksi 3.1 namun ini juga untuk kepentingan SMK PK yang sedang dijadikan sekolah rujukan penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Surakarta sehingga sama-sama membutuhkan dan sama-sama saling mendukung, bahwa CGP juga perlu aksi nyata, SMK PK juga harus menerapkannya.

Perasaan penulis senang, bangga, bahagia dan terharu bisa dipercaya, diberi kesempatan untuk tampil di daring Ms. Team di awali pertemuan (PTM) 100% dan diberi kesempatan untuk pengimbasan CGP sungguh suatu perhatian tersendiri sehingga penulis harus menjadi figur yang bisa menjadi rollmodel untuk teman-teman sejawat dalam profesi guru.

Pembelajaran (Findings)

Setelah mengadakan Zoom / Meet pada sesi pagi bersama seluruh guru SMK Negeri 6 Surakarta penulis mengajak semua guru menerapkan KBM Bermain di kelasnya dan hasil penerapannya difoto atau divideo sebagai dokumentasi CGP dan sekolah, dan bukan diharapkan ice breaking ini tidak hanya hari itu saja diterapkan semoga bisa dilanjutkan terus di tiap kelas-kelas yang dimasuki guru sehingga siswa happy, nyaman dengan bermain (yel-yel, bernyanyi atau games).

Beberapa guru telah mencoba menerapkan bermacam-macam lagu opening misalnya : Lagu Mars SMK N 6 Surakarta, lagu Profil Pelajar Pancasila, Senam Profil Pelajar Pancasila dan lain-lain.

  

 

Gambar Aksi Ice Breaking (Bernyanyi)

 


Beberapa bukti aksi nyata ice breaking penulis tautan di Google Drive pada link berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1E0J70XA4MSRgpzDLzTyx-Fr0iX2cYAzZ?usp=sharing

 

https://youtu.be/3CCnmfdbcO4


Kumpulan Hasil Aksi Nyata KBM Menyenangkan dengan ICE Breaking di Kelas

Oleh Guru SMK Negeri 6 Surakarta

Salah satu Testimoni Group siswa   


      Dari pengamatan dan setoran file Video dan Foto dari bapak ibu guru yang menerapkan ice breaking di awal pelajaran cukup berhasil dan membuat siswa nyaman, senang, happy dan tidak tegang.

Guru : apakah kalian happy menyanyikan lagu profil pelajar Pancasila? dan apakah kalian happy mengikuti KBM Bahasa Indonesia?

Siswa  1: Saya happy saat menyanyikan lagu profil pelajar pancasila. Karena lagu profil pelajar pancasila membuat saya bersemangat di pagi hari✨

Dan saya juga happy saat mengikuti KBM bahasa Indonesia✨

Siswa 2 : Saya sangat happy ketika menyanyikan lagu profil pancasila dan kbm bahasa indonesia 🤩💗

Siswa 3 : Wah lagunya bagus banget, saya suka, saya sangat suka dengan lagunya

Siswa 4 : Iyaa bu, karena lagu profil pelajar pancasila sangat membuat saya happy dan bersemangat di pagi hari

Siswa 5 : sangat happy sekali😄

Siswa 6 : saya senang menyanyikan lagu profil pelajar pancasila karena membuat saya happy kiyowok

Siswa 7 : saya happy sekali bu saat menyanyikan lagu profil pancasila dan kbm bahasa indonesia💖

Ssiwa 8 : saya happy menyanyikan lagu profil pelajar pancasila karena membuat saya bersemangat saat mengikuti kbm bahasa indonesia🤩

Siswa 9 : happy sangat sangat bu dalam menyanyikan lagu profil pelajar Pancasila dan kbm bahasa indonesia uwu 😍

Penerapan ke depan (Future)

Rencana ke depan guru menerapkan KBM berdiferensiasi meliputi Kesiapan, Minat dan Profil siswa serta menerapkan pembelajaran Sosial Emosional di dalam kelasnya sehingga KBM bermakna dan bersinergi dengan siswa. Hal ini tentu perlu dimonitor dikawal dievaluasi setiap hari agar pelaksanaan dapat terujud dan lancar jika ada kendala dapat segera ditemukan masalah dan dicarikan solusinya. Penulis sedang menyiapkan instrumen KBM diferensiasi dan Sosial Emosional serta coaching dan pengambilan keputusan semuanya akan didiskusikan dengan komunitas praktisi.

  

https://drive.google.com/file/d/1gXP6dS9xAlJr1KLxgaRMSa3NXeAlaGj_/view?usp=sharing

Sekian-

 

Link Terkait :