Powered by Blogger.

Tuesday, April 26, 2022

3.1.a.10. Aksi Nyata Pengambilan Keputusan pada Youtuber BrotaViska (Bagian 3)

Fakta / Peristiwa :

Ulasan Kasus Youtuber : Brota Viska adalah Chanel baru yang diangkat oleh guru-guru (PFPT) / Broadcasting sebagai channel hiburan / guyonan di Youtube yang baru saja mengudara beberapa bulan lalu sudah mendapatkan viewer dan subscriber yang lumayan dan viral di kota Solo.  Semua ini atas kerja keras tim dan dukungan kepala sekolah dan seluruh warga sekolah dalam meng-like dan subcribe Channel tersebut. Namun dalam rapat dinas beberapa guru menyampaikan masukan bahwa kontennya masih berbahasa Jawa sarkastik belum nilai edukasinya dan cenderung hanya guyonan.  Dalam hal ini kru mengalami dilema apakah masih bertahan pada aksi kocak namun tidak mengangkat tema pendidikan atau berganti dengan mengangkat tema umum. Kepala sekolah didesak untuk meninjau ulang konten-konten Youtube Mbah Sentot yang masih membawa akses-akses Bahasa Jawa Ngoko yang sarkastik. Dalam hal ini Kru / Pemain mengalami dilema apakah mengganti konten apakah melanjutkan tayangan jika tetep ditayangkan seharusnya membawa misi-misi pendidikan, jika tidak ditayangkan mematikan kreativitas pemain atau mungkin membuat "nglokro" /down sang pemain dan kru.

Yang mendorong saya dan beberapa guru memberi masukan pada saat Rapat Dinas tanggal  25 April 2022 agar Youtube yang disiarkan membawa nilai pesan edukasi, pesan mendidik walau disampaikan dengan guyonan namun pesannya tetap tersampaikan. Karena ini menyangkut etika guru dihadapan publik dan menjadi tanggung jawab kita semua menegakkan nilai-nilai moral, etika dalam pergaulan.

Feelings / Perasaan :

Merasa berada dalam bagian sekolah jika sekolah terjadi hal yang tidak diinginkan, saya merasa tidak rela dan ingin melibatkan diri semampunya untuk memberikan kebaikan agar sekolah menjadi makin dikenang, makin bermutu, berkarakter dan dijadikan contoh sekolah lain.

" Jika untuk sekolah, menuju kebaikan kita harus "sengkunyung" (gotong royong) karena itu rumah kita, sawah ladang kita dan martabat kita" demikian pernyataan dari Bapak Sofwan yang diamini oleh Kepala Sekolah.

Pembelajaran / Findings :

Pelajaran yang dapat diambil adalah dengan menerapkan 4 paradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan (4-3-9) maka masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Bahwa baik pemain, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah memiliki tanggung jawab atas buruk baiknya sekolah dan menjadi tanggung jawab bersama untuk mengamankan dan meningkatkannya. Bahwa setiap tindakan, ucapan dan perbuatan ada konsekuensi yang mengikutinya oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan rasa tanggung jawab dan nilai kebaikan universal dan berpihak pada murid. Bahwa pendidikan karakter merupakan arah kebijakan pemerintah yang wajib diajarkan pada murid maka berikan contoh baik pada murid agar bisa meniru kebaikannya.

Berikut adalah analisis kasusnya :

a.    Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Nilai-nilai yang bertentangan yang dihadapi Kepala Sekolah adalah individual lawan masyarakat dan 

Jangka Pendek lawan  jangka panjang.

b.   Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?

Kepala Sekolah, pemain (talent) dan kru film.

c.    Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

Sesuatu harapan dan mimpi kepala sekolah bahwa Mbah Sentot dalam youtubenya diminta mengemas cerita dengan guyonan ala Den Bagus ing Ngarso, sudah memasuki episode ketiga, berharap youtubenya mendatangkan viewer, subscribe dan like hingga mendapatkan monetisasi.

d.   Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

  • Uji legal : Tidak ada pelanggaran hukum yang terjadi
  • Uji regulasi : Tidak ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi, konten guyonan tidak ada pasal yang dilanggar.
  • Uji intuisi : Tidak ada yang salah. Aksi guyonan / candaan di dalam konten Youtube adalah hal yang biasa dan bisa menjadi ikon tersendiri.
  • Uji Publikasi : Apabila keputusan saya tersebut dipublikasikan di halaman depan koran yang bersangkutan  merasa nyaman
  • Uji Panutan : Keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola saya dalam situasi ini adalah memberi masukan pada pihak sekolah agar konten Youtube diperbaiki tidak hanya berguyon waton namun memasukkan unsur edukasi dengan bahasa Jawa yang ngoko halus (tidak kasar) dan diberi tulisan bahasa Indonesia.

e.    Paradigma  yang terjadi pada situasi adalah Jangka pendek lawan jangka panjang.

f.     Dari 3 prinsip penyelesaian pada kasus ini adalah berpikir berbasis rasa peduli dan berpikir berbasis peraturan.

g.   Investigasi Opsi Trilemma atau  penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini adalah berkomunikasi dengan pemain dan kru serta kepala sekolah untuk membentuk tim kreatif yang biasa menfilter dan mengevaluasi jalan crita sebelum ditayangkan.

h.   Keputusan yang diambil adalah  kru diminta membuat konten Youtube yang mengandung pesan mendidik walau bergenre guyonan santai dan aksinya diketahui kepala sekolah.

i.     Lihat kembali keputusan dan refleksikan dalam kasus tersebut telah direvisi beberapa episode berikutnya untuk segera ditayangkan.

Penerapan ke Depan / Future

Pelajaran yang bisa diambil adalah sebelum mengupload konten ke media sosial harus bijak apakah ini berdampak pada masyarakat atau tidak, sudah banyak aksi-aksi yang tayang di media sosial tidak mendidik, kita sebagai pendidik menciptakan sebuah konten yang mencerdaskan, memberikan edukasi dan mengembangkan karakter, Seperti Hastalaku (Gotong royong, guyup rukun, dll) bisa dijadikan tema film berkarakter budaya Solo. 


Semoga Bermanfaat.

Penyampaian Materi Indisipliner oleh Kepala Sekolah

Penyampaian Materi Umum


Penjelasan ttg Budaya Like dan Subcribe Channel Youtube Brotaviska

Penjelasan ttg Materi Indisipliner ASN


P


F