AKSI NYATA MODUL
3.3
PROGRAM BERDAMPAK
PADA MURID
“GELAR KARYA SENI
LINTAS BUDAYA”
A.
PERISTIWA
(FACT)
Pada hari Jumat, 17
Agustus 2022 SMK Negeri 6 Surakarta melalui panitia OSIS menyelenggarakan Gelar
Karya Lintas Budaya di halaman tengah. Diawali dengan kedatangan beberapa
pengurus OSIS ke Waka Kesiswaan yang mengadukan sejak pandemi 2 tahun lebih
tidak ada acara hiburan bersifat pengerahan masal dan usulan mereka adalah
menyelenggarakan semacam class meeting
setelah mengikuti ujian semesteran untuk kenaikan kelas (aspek suara). Usulan
ditangkap oleh Waka Kesiswaan bersama CGP sebagai mediator untuk merumuskan
kegiatan yang melibatkan siswa sepenuhnya (aspek ownership), melalui diskusi
cukup panjang muncul beberapa usulan yakni adanya lomba Mural, lomba senam
Profil Pelajar Pancasila, Lomba Pidato Bahasa Inggris, Jawa dan Bahasa
Indonesia dalam rangka Hari Pendidikan Nasional serta Gelar Karya sebagai acara
puncak (aspek pilihan). Pada baba penyisihan hasil sketsa Mural, Lomba Senam
dan Lomba pidato dari kelompok/kelas
dikirim melalui Google Drive untuk dinilai. https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScj9nu-znQz_sqMOQMVZHRELSiyrX3lY9H63LH1p3fHvH5dtw/viewform
Pada bab seleksi
diambil rangking 1,2,3 sebagai pemenang lomba sedangkan pemenang pertama tampil
di Gelar Karya.
Adapun tujuan Gelar
Karya adalah :
v Memberi
kesempatan murid untuk berkreasi, beraktivitas seni, beraksi sesuai dengan
kemampuannya, pada Ajang pentas seni murid dalam meningkatkan kreativitas dan
seni musik
v Ajang kreativitas mencurahkan ide dengan
seni mural, corat-coret positif terhindar budaya Vandalism melalui aksi
kerjasama, dan kemandirian.
v Ajang
Kemandirian dan percaya diri tampil di muka umum untuk melatih kemampuan
berespresi dan berbicara.
v Memastikan
program / kegiatan Gelar Karya telah memenuhi sasaran, suara, pilihan dan
kepemilikan murid sesuai tujuan Profil Pelajar Pancasila.
Kepanitiaan dari
awal penyelenggaraan ini adalah pengurus OSIS dan acara dibuka oleh kepala
sekolah. Pemenang mendapatkan penghargaan / Hadiah juara 1-2-3, hadiah langsung
diberikan oleh kepala sekolah.
https://smkn6solo.sch.id/2022/06/18/smk-viska-helat-gelar-karya-lintas-budaya-2022/
Di bawah ini rekap
penilaian sketsa Mural oleh peserta lomba pada babak penyisihan
B.
PERASAAN
(FEELING)
Saya
merasa bersyukur, bangga, termotivasi dan terinspirasi untuk selalu menetapkan
semua program atau kegiatan berorientasi pada pembelajaran berbasis murid,
berorientasi pada keberpihakan dan kebermaknaan untuk pendewasaan murid untuk
bekal masa depan. Melalui aksi nyata modul Student Agency ini diharapkan dapat
menjadi solusi terbaik semua program sekolah atau komunitas praktisi
mengedepankan keterdampakan murid melalui aspek suara (voice) , pilihan
(choice) dan kepemilikan (ownership) di dalam ruang lingkup kegiatan baik
intra, ko dan ekstra kurikuler di sekolah.
Modal
aset ketujuh dari guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, murid, sosial,
fisik, lingkungan, politik, agama dan budaya serta finansial diberdayakan
sebesar-besarkan untuk mendongkrak mensukseskan program-program yang berdampak
pada murid. Seperti musik, seni tarik, seni vocal, mural, grafiti, dan
lain-lain yang melibatkan murid baik dari pra, proses maupun pasca produksi
sehigga benar-benar menjadi ajang kreativitas murid.
C.
PEMBELAJARAN
Pembelajaran
yang bisa kita ambil dalam aksi nyata pengelolaan program berdampak pada murid
adalah adanya kolaborasi, gotong royong, keberpihakan pada murid, penyaluran
suara, kebebasan memilih kegiatan dan peran, serta partisipasi murid totalitas
untuk kepemilikan program secara utuh sehingga muncul rasa handabeni (memiliki), rasa tanggung jawab. Melalui aksi nyata
pengelolaan program berdampak pada murid dapat ditarik pelajaran penting bahwa
sebuah kegiatan semakin diberikan kepada murid (dipercaya) maka akan membekas
kuat di benak murid dalam jangka yang lama. Terlebih kegiatan itu merupakan
ajang kesukaan mereka seperti menari, bernyanyi, berjoget, menggambar sebagai
ekspresi kebebasannya.
D.
PENERAPAN
MASA DEPAN
1. Program berdampak pada murid akan menjadi proyek berkelanjutan diterapkan di sekolah dengan langkah konkrit menerapkan BAGJA (paradigma inkuiri) yakni :
a)
Menyusun
rencana perubahan
b)
Memahami
kekuatan yang ada di sekolah, sebagai dasar untuk melakukan perubahan positif
c)
Mengevaluasi
hal-hal positif yang ada di sekolah
d)
Berkolaborasi
dengan stakeholders dan rekan sejawat
e)
Dukungan dan
motivasi dari seluruh stakeholders
f)
Pendekatan
psikologi positif.
Semua
langkah yang kita susun kita upayakan untuk menemukenali hal yang positif untuk
dikembangkan bukan hal yang negatif, artinya menggunakan pendekatan berbasis
aset bukan pendekatan berbasis kelemahan sampai pada akhirnya menyelaraskan
kekuatan dengan pemetaan tujuh aset untuk dikelola menjadi kekuatan dukungan
pengembangan program berdampak pada murid yang disinkronkan dengan Visi Misi
sekolah utamanya menuju Profil Pelajar Pancasila.
3. Monev
Monitoring dan evaluasi
direncanakan menggunakan MELR lewat format-format khusus seperti format rantai
hasil (input-activity-output-outcome dan impact), format kerangka Monev
(pertanyaan kunci evaluasi, fokus monitoring, metode yang digunakan dan strategi
pengolahan data), serta format manajemen risiko (kemungkinan yang terjadi,
ukuran risiko dan strategi pengendalian).
Saya mohon maaf belum
bisa menyajikan laporan Monev karena terkendala siswa sudah liburan sekolah dan
materi monev ini baru saja disampaikan Pengajar Praktik (PP) pada loka 6
sedangkan demi mengejar momentum aksi nyata saya dapatkan satu hari sebelum
Loka 6. Sebagai refleksi diri saya sebelum datang sub tugas Aksi Nyata Modul
3.3 saya sudah mencari-cari referensi mengenai program berdampak pada murid
pada web, blog, youtube, FB dan lain-lain.Saya dapati banyak aksi nyata yang
melibatkan murid skala besar praktis saya harus gerak cepat berkoordinasi
dengan waka kesiswaan dan jajarannya untuk mengkondisikan, mengelaborasi,
membantu mewarnai serta menebengi aksi ini agar bisa menjadi aksi bersama baik
sekolah dan CGP, sebab jika semua kegiatan ini dari pribadi tentu ini sebuah
kemustahilan karena CGP tidak punya akses cukup kuat di sekolah oleh karenanya
waka kesiswaan membantu untuk mengemas kegiatan ini menjadi kegiatan aksi nyata
modul 3.3 dan kegiatan sekolah berdampak pada murid.
Refleksi lebih lanjut bahwasannya menjadi CGP dalam memenuhi tugas-tugas yang padat harus dapat mengambil momentum dengan gerak cepat sebab momentum datangnya hanya sekali, dan akan datang lagi pun tidak cukup waktu. Sehingga koordinasi, kolaborasi, kerjasama, konsolidasi dengan jajaran, teman guru, waka dan kepala sekolah sangat-sangat penting agar tugas-tugas CGP dipaksa atau tidak disadari menjadi tugas sekolah, tugas bersama yang saling melengkapi.
Salam Guru Penggerak !!!
Link :
https://smkn6solo.sch.id/2022/06/18/smk-viska-helat-gelar-karya-lintas-budaya-2022/