Powered by Blogger.

Peserta CGP Angkatan 4 Kota Surakarta

Calon Guru Penggerak Mengikuti Lokakarya 3 di Hotel Royal Herritage Solo

Mural Untuk Solo Bangkit

Tergerak, Bergerak, Menggerakkan

Pengelolaan Kelas Daring di SMK N 6 Surakarta

Selama masa pandemi pembelajaran hanya bisa secara daring guru dituntut bisa menggunakan aplikasi meeting.

Kangguru Mas Guru

Filosofi Semar pada Pewayangan Jawa yang ngemong, momong dan tut wuri handayani .

Foto Section CGP angkatan 4 Kota Surakarta

Berlangsung di Lokakarya 3 - Hotel Royal Herritage Solo.

Foto Section CGP angkatan 4 Kota Surakarta

Berlangsung di Lokakarya 3 - Hotel Royal Herritage Solo.

Tuesday, May 31, 2022

Aksi Nyata Pengelolaan Aset (Bookless) SMK Negeri 6 Surakarta (Modul 3.2)

 

Meningkatkan budaya Literasi Melalui Digital Library

Melalui Pengembangan Komunitas Berbasis Aset

Aksi Nyata Modul 3.2

Oleh :

Darsono. CGP Angkatan 4 SMK Negeri 6 Surakarta

 

I.            LATAR BELAKANG

 

Setelah mempelajari banyak sekali materi dalam modul yang ada dalam pendidikan guru penggerak ini sampai pada hingga Modul 3.2 mengenai Pemimpin Pengelolaan Sumber Daya Sekolah, maka pada saat itu saya melakukan pemetaan aset yang di luar sekolah dan di dalam sekoah menggunakan metode PKBA (Pendekatan Komunitas Berbasis Aset) pada 7 modal utama sumber daya yakni Manusia, Fisik, Sosial , Politik, Finansial, Lingkungan alam dan Agama serta Budaya.

Terkait dengan bidang dalam mengajar yang saya ampu yakni Multimedia di SMK Negeri 6 Surakarta maka saya mengambil inisiatif berkolaborasi dengan bagian perpustakaan untuk melakukan penguatan aset, identifikasi aset, dengan melakukan optimalisasi penggunaan HP sebagai sarana membaca buku digital melalui aplikasi Bookless. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa HP telah menjadi barang yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita baik dewasa maupun anak-anak hingga peserta didik. Sebagai orang tua tentu perlu menyikapi dengan bijak bahwa HP bisa digunakan hal-hal yang positif seperti tempo hari telah dilaksanakan ujian berbasis paperless menggunakan SmartPhone (HP) melalui Viska Learning, sebelumnya HP digunakan untuk tugas Fotografi, tugas Videografi, Zoom, Gmeet dan lain-lain. Maka dari itulah kali ini pemanfaatan HP untuk membaca.

Disamping itu pula sebagai upaya positif untuk menggerakkan lagi budaya literasi siswa dan guru yang sangat rendah. Hal inilah yang menjadi latar belakang saya mengangkat Digital Library sebagai aksi nyata Modul 3.2.

 

II.         TUJUAN

Adapun tujuan diadakan Digital Library sebagai berikut :

1.      Menggerakkan budaya literasi baik siswa maupun guru

2.      Mengoptimalkan budaya literasi berbasis digital menggunakan HP

3.      Meningkatkan partisipasi aktif anggota perpustakaan dalam memanfaatkan Bookless.

 

III.     SASARAN

 

Adapun sasaran program Digital Library ini adalah sebagai berikut :

1.      Murid

2.      Guru

3.      Tenaga Kependidikan

 

IV.      TOLOK UKUR KEBERHASILAN

 

Berbekal dukungan dari kepala sekolah dan semua warga sekolah program Literasi digital ini diyakini berhasil terbukti sudah disetujui program ini oleh kepala sekolah, tindak lanjut penempelan Flyer dan kerjasama dengan Vendor (Erfan Library).

Saya juga telah memastikan kolaborasi, koordinasi, konsolidasi dengan Kapus untuk program ini bersama-sama kita kawal sebagai aksi nyata untuk mendukung program pemerintah meningkatkan minat baca secara umum.

 

V.         LINIMASA TINDAKAN

 

Untukmelaksanakan aksi nyata saya menyusun prosedur BAGJA

Buat Pertanyaan: Berkolaborasi dengan Kepala Perpustakaan: tentang bagaimana mengembangkan perpustakaan yang modern dan digemari siswa?

Ambil Pelajaran: Bagaimana menerapkan layanan HP sebagai media untuk membaca ?

Gali Mimpi: Apa dampak yang dirasakan Ketika menerapkan HP sebagai media membaca buku-buku digital ?

Jabarkan Rencana : membuat program: Bagaimana cara membuat perpus digital ? Bagaimana cara membuat pemetaan perilaku pembaca ? Bagaimana Cara membuat kesepakatan pembaca ?

Atur Eksekusi atau Deliver: menyusun tim kerja, siapa saja yang akan bergabung dalam bimtek panji-panji literasi ?

Adapun Prakarsa Perubahan selengkapnya sebagai berikut :

b. Rancangan tindakan

Prakarsa Perubahan 1 : Mewujudkan Perpustakaan berbasis Digital Library

 

PRAKARSA PERUBAHAN

 

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan/ riset/ penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban

B-uat pertanyaan (Define)

        Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang;

        Menggalang atau membangun koalisi tim perubahan

Bagaimana mewujudkan aset perpustakaan yang nyaman, modern, sehingga bisa meningkatkan minat literasi siswa (kalian) ?

1.       Membuka dialog dengan rekan guru, ketua perpustakaan, KS dan siswa soal program pengembangan perpustakaan di sekolah.

2.       Membuka Gform pada siswa agar diisi sesuai gagasannya.

A-mbil pelajaran (Discover)

        Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi;

        Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur

1.       Pengalaman apa yang menyenangkan dan berhasil yang pernah dialami siswa yang membuat betah belajar di perpustakaan ?

2.       Apa saja buku bacaan yang disukai anak selama ini ?

3.     Bagaimana pengadaan buku digital perpustaan yang berhasil dilakukan selama ini ?  

1.       Mencari tahu siapa guru yang sudah pernah membuat perpus digital di sekolah (daring maupun luring)

2.       Mendiskusikan dengan murid-murid bacaan yang disukai dan Melibatkan murid untuk menginventaris kekuatan, potensi yang dimiliki

3.       Dialog dengan kepala sekolah tentang pengadaan aplikasi, buku dan prasarana yang dibutuhkan.

 

G-ali mimpi (Dream)

        Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud;

        Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multiunsur (kapan, di mana, siapa saja).

1.       Apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang saya bayangkan terjadi ?

2.       Seperti apa orang-orang yang terlibat di dalamnya terlihat, bertindak, berpikir dan merasa ?

3.       Bagaimana penampakan lingkungannya secara fisik ?

4.       Sumber daya apa yang kita bayangkan akan tersedia ?

1.       Membuat deskripsi sikap saya dalam merespon kesalahan anak lewat survei.

2.       Membuat daftar keterampilan baru yang akan saya peroleh dari literatur

3.     Membuat gambaran sikap dan respon anak atas kesalahan yang mereka buat melalui wawancara

J-abarkan rencana (Design)

      Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian;

   Menyusun definisi kesuksesan pencapaian

1.       Apa langkah-langkah untuk menyiapkan perpust digital yang diimpikan?

2.       Berapa lama target untuk menyiapkan perpust digital?

3.       Bagaimana pengaturan agar perpust digital lengkap, berisi tetap nyaman dan menyenangkan?

4.     Apa hal pertama yang dapat dilakukan untuk mewujudkan perpust digital yang nyaman dan berkelanjutan?

1.       Membuat capaian yang realistis untuk setiap minggunya (presensi, partisipasi minat baca, respon siswa guru)

2.       Menyusun aturan (yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan) agar perpust digital berisi, lengkap dan tetap nyaman dan berkelanjutan

3.       Berdiskusi, konsultasi dengan vendor pembuat aplikasi digital library.

A-tur eksekusi (Deliver)

        Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan;

        Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: SOP, knowledge management, monev/refleksi)

1.       Apa saja peran yang dibutuhkan dan siapa yang mengisi peran tersebut?

2.       Siapa yang bertanggung jawab memonitor agar perpus ditial dapat tetap nyaman dan berkelanjutan?

3.     Kapan perpus digital ini dapat dibuka?

1.       Menyusun siapa saja tim kerja dan deskripsi tugas setiap anggota

2.     Melibatkan siswa untuk menjadi tim perumus/ penggagas.

3.     Menentukan tenggat untuk penyelesaian tugas

 

 

VI.      Penutup

Dukungan sangat dibutuhkan dalam menjalankan aksi ini hingga berkelanjutan baik dari pihak sekolah maupun dari pengguna aplikasi. Tidak lupa kelengkapan sarana prasarana, jumlah buku yang di-barcode dan kemudahan akses barcode menjadi hal yang perlu diperhatikan, termasuk kecepatan data akses.

 

VII.  Dokumentasi













Banner / Flyer Eflan Digtal Libray






Mengisi Daftar Buku Tamu/ Pengunjung





Sumber :

https://www.kompasiana.com/darsonomasguru/6295e9b953e2c311cf491742/aksi-nyata-modul-3-2-pengelolaan-aset-perpustakaan-digital

Monday, May 30, 2022

JURNAL REFLEKSI MINGGU 21 – PENERAPAN PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 

Selamat Pagi Guru Hebat,

Pada jurnal refleksi Minggu ke 21 ini, saya menggunakan model 4C yang dikembangkan oleh Ritchart, Church dan Morrison (2011) yang cocok dalam mereflesikan materi pembelajaran Modul 3.2 Pemimpin pengelolaan aset ini. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu :

1.       Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru
Penggerak?

Koneksi antar materi Modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan modul-modul sebelumnya sangat terkait, keterkaitan itu saya rangkum dalam Jurnal Koneksi Antar Materi berikut :


Kaitan KSE dengan Modul 3.2 adalah bahwa fokus belajar pada kompetensi sosial emosional dan Modul 3.2 memantapkan lagi dengan pemetaan, pengelolaan aset (7 Modal) salah satunya adalah modal Sosial. Modal Sosial ini yang dikelola pemimpin pengelola aset berupa budaya, toleransi, kondisi sosial ekonomi masyarakat. Potensi yang ada di sekitaran sekolah seperti potensi kelurahan, kecamatan dan kota/kab merupakan kekuatan tambahan untuk sekolah yang patut diperhitungkan guna meningkatkan kemajuan sekolah. Melalui pendekatan, kolaborasi baik di tingkat kelurahan, kecamatan atau kota/kab dengan kerjasama di berbagai bidang dalam wadah komunitas praktisi seperti rapat tahunan, rapat komite, rapat antar lintas sektoral untuk membicarakan sesuatu hal yang berhubungan dengan guru dan siswa menjadi sangat berguna bagi sekolah. Kegiatan bisa berupa menjaga kebersihan lingkungan sekolah, edukasi buang sampah yang pada tempatnya pun berkenaan dengan kegiatan budaya, seni dan keagamaan yang bisa disinkronkan dengan kegiatan sekolah.

Kaitan dengan modul 3.2 adalah fenomena yang menarik bahwa pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran didasari atas pemetaan aset/modal sekolah (7 Modal) yang mengunakan pendekatan konstruktif melalui pendekatan komunitas berbasis aset (PKBA) artinya melihat aset/modal dari sudut pandang positif bukan sudut pandang negatif, sehingga seorang pemimpin dalam mengambil keputusan bukan hanya menemukan masalah lalu mengatasinya tetapi menggali potensi untuk dikembangkan lebih dalam. Pola membuat pertanyaan pun dikelola yang biasanya ada masalah apa ? kenapa masalah ini terjadi ? Bagaimana sebelum kasus ini terjadi ? dan seterusnya. Pertanyaan pengelolaan aset berbasis PKBA berubah menjadi “ Apa yang sudah dikerjakan ? seberapa besar potensinya ? bagaimana mengembangkan lebih jauh lagi ? Bagaimana bila ditambah personil sehingga bisa semakin kuat dan daya dorongnya tinggi ? dan seterusnya.

 

1.       Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik
yang Anda jalankan selama ini?

Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kompetensi

Apa faktor pendukung yang membuat kompetensi berkembang ?

Siapa yang membantu mempermudah kompetensi berkembang ?

Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan faktor dukungan tersebut untuk pengembangan kompetensi ?

-   Motivasi diri

-   Keluarga

-   Dukungan Komunitas sekolah (guru, murid, kepsek, tenaga Pendidikan, pengawas, komite)

-   Sarana prasarana

-    Kepala Sekolah

-    Rekan sejawat

-    Rekan CGP

-    PP

-    Fasilitator

-    Instruktur

-    Motivasi diri yang konsisten

-    Kolaborasi

-    Berbagi praktik baik

-    Sosialisasi

-    Saran/masukan/umpan balik/refleksi

 

 

Apa faktor penghambat pengembangan kompetensi?

Siapa pihak yang bisa terlibat untuk meminimalisir faktor penghambat tersebut?

Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir faktor penghambat tersebut ?

-   Managemen waktu

-   Diri sendiri

-   Kesibukan

-   Kurangnya sarana prasarana

-   Minimnya dana

-    Diri sendiri

-    Keluarga

-    Kepala Sekolah

-    Rekan sejawat

-    Rekan CGP

-    PP

-    Fasilitator

-    Instruktur

-    Fokus pada tujuan

-    Merubah mindset

-    Managemen waktu yang baik

-    Kolaborasi dengan komunitas sekolah

-    Kolaborasi dengan rekan CGP

-    Mindfullnes

 

 

 

2.       Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting
untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi
Guru Penggerak?

 

Dalam mengelola aset yang ada di sekolah dan di lingkungan luar sekolah seorang pemimpin pembelajaran harus mampu memetakan 7 aset sumber daya yang ada yang terdiri atas modal manusia, sosial, fisik, finansial, politik, lingkungan alam dan agama serta budaya. Melalui pemetaan ini kita bisa memaksimalkan potensi aset yang ada dengan berpedoman pada prinsis asset based thinking atau berpikir berbasis aset bukan problem based thinking atau berpikir berbasis masalah sehingga bisa menghasilkan potensi optimal. Alat manajemen perubahan yang tepat dapat menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif (IA) atau model BAGJA atau 5 D untuk menginisiasi sebuah perubahan positif berdasarkan aset yang ada. Melalui pertanyaan dalam BAGJA diketahui keinginan, harapan, kemauan siswa dan stokholder bagaimana sekolah impian, kelas impian dan lingkungan yang dicita-citakan dapat terwujud.

Seorang pemimpin bisa menggerakkan siswanya bertanya harapan dan keinginannya agar mereka gemar membaca, betah membaca sehingga perputakaan semakin ramai. Mungkin melalui Google Form pertanyaan-pertanyaan yang dibuat bisa disebarkan para siswa dan diisi lalu dipetakan dan disimpulkan. Selanjutnya berkoordinasi dengan teman guru dan kepala sekolah.

 

 

3.       Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan
materi pada hari ini?

 

 

Sebelum pelatihan

Setelah pelatihan

Pola berpikir mencari masalah mencari solusi atas masalah

Pola berpikir menggali potensi, meningkatkan potensi.

Paradigma siswa adalah obyek belajar dan subyek belajar

Paradigma baru siswa adalah aset sekolah yang penting (bagian dari 7 aset/modal sekolah)

Pola penggalian gaya belajar inisiatif dari guru dan kepala sekolah

Pola penggalian gaya belajar melalui BAGJA dari siswa dan diolah sebagai masukan, melibatkan siswa sebagai aset.

Dalam pembimbingan menggunakan pola mentoring dan konseling

Dalam pembimbingan belajar menggunakan pola pendampingan coaching.

 

Di sini dapat dilakukan pemetaan sekolah (school mapping) terhadap 7 aset yang telah dipelajari pada modul 3.2 bahwa sekolah sebagai organisasi kompleks sangat bergantung pada peran pemimpin pengelolaan aset.

 

MATRIKS ANALISIS SWOT

 

 

LINGKUNGAN EKSTERNAL

 

 

 

 

 

 

LINGKUNGAN INTERNAL

 

PELUANG (OPPORTUNITIES = O)

 

§  Terbuka peluang kerjasama dengan PTN dan PTS terdekat

§  Kemudahan mengakses informasi

§  Terbuka pengajuan proposal pengembangan SMK ke Dinas P dan K Prov. Jateng dan Direktorat PSMK

§  Adanya MGMP, MKKS, MKPS di BP2MK Wil. 7

§  Adanya seleksi CPNS

 

 

TANTANGAN (THREATS = T)

 

§  Beban hidup orangtua siswa semakin tinggi

§  Kriminalitas dan kesenjangan hidup semakin tinggi

§  Tuntutan menguasai keterampilan abad 21

§  Adanya pasar global, MEA, AFTA, APEC, WTO

§  Maraknya Play Station, Café remang-remang, karaoke

§  Gerakan radikalisme, terorisme, narkoba

§  Perkembangan teknologi yang demikian cepat

§  Suasana politik menjelang s.d sesudah Pilkada

 

 

KEKUATAN (STRENGHS = S)

 

§  Satu-satunya SMK Negeri 6 Surakarta

§  Kelengkapan dok. Kurikulum cukup baik

§  Memiliki website dan e-mail

§  Memiliki MoU dengan PTN dan PTS

§  Animo PPDB dan jumlah siswa meningkat

§  Dukungan komite dan masy. sangat baik

§  Hampir semua guru S1 bahkan ada yang S2

§  Kerjasama dengan SLTP sekitar sekolah

§  Hubungan dengan Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta baik

§  Memiliki visi, misi, tujuan peningkatan mutu pendidikan

§  Memiliki dukungan biaya operasional sekolah

§  Memiliki BKK, TPK, dan TPS

§  Hubungan dengan Polsek, Koramil, dan Camat Sumber baik

§  Lokasi nyaman, sehat tanpa kebisingan

 

 

STRENGTHS – OPPORTUNITIES (SO)

 

§  Memberdayakan SDM melalui MGMP, P4TK, LPMP, MKKS,

§  Mengembangkan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan

§  Memanfaatkan internet untuk KBM

§  Mengajukan proposal penyelesaian tanah, bantuan sarpras ke Dinas P & K dan Direktorat PSMK melalui program TAKOLA

§  Mengoptimalkan dukungan komite dan masyarakat dalam pembiayaan pendidikan

§  Pemberdayaan guru dan tendik

§  Memotivasi guru honorer dan tenaga honorer untuk mengikuti seleksi CPNS

§  Mengoptimalkan kerjasama dengan PT dan PTS untuk studi lanjut lulusan

§  Menjalin kerjasama dengan perusahaan di daerah setempat

 

 

STRENGTHS – THREATS (ST)

 

§  Meningkatkan kompetensi SDM

§  Meningkatkan kualitas lulusan

§  Meningkatkan pelayanan prima untuk internal maupun eksternal customer

§  Meningkatkan kualitas pendidikan (input, proses, dan output)

§  Meningkatkan kemandirian dan efisiensi penggunaan dana

§  Menjalin kerjasama dengan aparat keamanan dalam mengamankan lingkungan sekolah

§  Meningkatkan system seleksi PPDB

§  Menerapkan budaya mutu, karakter, dan budaya kompetitif

§  Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler

§  Meningkatkan pembinaan kedisiplinan peserta didik

 

KELEMAHAN (WEAKNESSES = W)

 

§  Delapan puluh persen guru dan 50 % karyawan berstatus kontrak kerja (honorer)

§  Sarpras semua kompetensi keahlian belum lengkap

§  Status tanah bengkok

§  Tidak memiliki sarana transportasi untuk operasional

§  Semua guru hohorer belum memiliki sertifikat pendidik

§  Belum memiliki sarpras ruang komputer yang memadai

§  Belum memiliki Kepala Tata Usaha

§  Prestasi UN relatif rendah

§  Baru beberapa prestasi sekalipun di tingkat kabupaten

§  Akses keluar masuk lokasi SMK terlalu sempit (jarak pandang terganggu) sehingga kurang aman bagi pengendara kendaraan bermotor

 

WEAKNESSES – OPPORTUNITIES (WO)

 

§  Menyusun analisis kebutuhan dan mengajukan pengadaan guru negeri

§  Mengajukan proposal pengadaan atau penyelesaian tanah

§  Mengajukan proposal pengadaan sarpras yang belum ada

§  Mengikutsertakan dalam berbagai lomba akademik maupun non akademik

§  Bekerjasama dengan P4TK dan lembaga terkait dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru

§  Mengoptimalkan peran MGMP, MKKS, dan MKPS untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru

§  Mengadakan IHT untuk peningkatan kompetensi guru

§  Memotivasi guru untuk mengikuti program PPG

 

 

WEAKNESSES – THREATS (WT)

 

§  Melaksanakan program dengan skala prioritas

§  Optimalisasi pemanfaatan biaya operasional untuk pengadaan sarpras

§  Mengefisienkan penggunaan dana

§  Mengoptimalkan sarpras untuk peningkatan kompetensi peserta didik

§  Melakukan pendekatan intensif dengan kepala desa Bringin

§  Melaksanakan pengendalian mutu

§  Melaksanakan pengawasan proses pembelajaran

§  Melaksanakan razia kedisiplinan siswa ke dalam maupun ke luar sekolah

§  Mengoptimalkan program-program dari Direktorat PSMK dan Dinas P dan K untuk peningkatan kinerja gutu

 

  

Ref :

https://www.imrantululi.net/berita/detail/pembelajaran-sosial-dan-emosional

(https://casel.org/what-is-sel/approaches/)

https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/berita/pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dalam-pembelajaran-h-abdul-hamid

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/ingin-siswa-aktif-dan-kreatif-lakukan-5-cara-berikut-ini

https://www.kompasiana.com/darsonomasguru/62933259ce96e5598a054172/jurnal-20-penerapan-pemimpin-pengelolaan-aset