Meningkatkan budaya Literasi Melalui Digital Library
Melalui Pengembangan Komunitas Berbasis Aset
Aksi Nyata Modul 3.2
Oleh :
Darsono. CGP Angkatan 4 SMK Negeri 6 Surakarta
I.
LATAR BELAKANG
Setelah mempelajari banyak sekali materi dalam modul
yang ada dalam pendidikan guru penggerak ini sampai pada hingga Modul 3.2
mengenai Pemimpin Pengelolaan Sumber Daya Sekolah, maka pada saat itu saya
melakukan pemetaan aset yang di luar sekolah dan di dalam sekoah menggunakan metode
PKBA (Pendekatan Komunitas Berbasis Aset) pada 7 modal utama sumber daya yakni
Manusia, Fisik, Sosial , Politik, Finansial, Lingkungan alam dan Agama serta
Budaya.
Terkait dengan bidang dalam mengajar yang saya ampu
yakni Multimedia di SMK Negeri 6 Surakarta maka saya mengambil inisiatif
berkolaborasi dengan bagian perpustakaan untuk melakukan penguatan aset,
identifikasi aset, dengan melakukan optimalisasi penggunaan HP sebagai sarana
membaca buku digital melalui aplikasi Bookless. Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa HP telah menjadi barang yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita
baik dewasa maupun anak-anak hingga peserta didik. Sebagai orang tua tentu
perlu menyikapi dengan bijak bahwa HP bisa digunakan hal-hal yang positif
seperti tempo hari telah dilaksanakan ujian berbasis paperless menggunakan SmartPhone
(HP) melalui Viska Learning, sebelumnya HP digunakan untuk tugas Fotografi,
tugas Videografi, Zoom, Gmeet dan lain-lain. Maka dari itulah kali ini
pemanfaatan HP untuk membaca.
Disamping itu pula sebagai upaya positif untuk
menggerakkan lagi budaya literasi siswa dan guru yang sangat rendah. Hal inilah
yang menjadi latar belakang saya mengangkat Digital Library sebagai
aksi nyata Modul 3.2.
II.
TUJUAN
Adapun
tujuan diadakan Digital Library sebagai berikut :
1. Menggerakkan
budaya literasi baik siswa maupun guru
2. Mengoptimalkan
budaya literasi berbasis digital menggunakan HP
3. Meningkatkan
partisipasi aktif anggota perpustakaan dalam memanfaatkan Bookless.
III.
SASARAN
Adapun sasaran program Digital Library ini
adalah sebagai berikut :
1.
Murid
2.
Guru
3.
Tenaga
Kependidikan
IV.
TOLOK UKUR
KEBERHASILAN
Berbekal
dukungan dari kepala sekolah dan semua warga sekolah program Literasi digital
ini diyakini berhasil terbukti sudah disetujui program ini oleh kepala sekolah,
tindak lanjut penempelan Flyer dan kerjasama dengan Vendor (Erfan Library).
Saya
juga telah memastikan kolaborasi, koordinasi, konsolidasi dengan Kapus untuk
program ini bersama-sama kita kawal sebagai aksi nyata untuk mendukung program
pemerintah meningkatkan minat baca secara umum.
V.
LINIMASA
TINDAKAN
Untukmelaksanakan aksi nyata saya menyusun prosedur BAGJA
Buat
Pertanyaan: Berkolaborasi dengan Kepala Perpustakaan: tentang bagaimana mengembangkan
perpustakaan yang modern dan digemari siswa?
Ambil Pelajaran: Bagaimana menerapkan layanan HP sebagai media
untuk membaca ?
Gali
Mimpi: Apa dampak yang dirasakan Ketika menerapkan HP sebagai media membaca
buku-buku digital ?
Jabarkan
Rencana : membuat program: Bagaimana cara membuat perpus digital ? Bagaimana cara
membuat pemetaan perilaku pembaca ? Bagaimana Cara membuat kesepakatan pembaca
?
Atur
Eksekusi atau Deliver: menyusun tim kerja, siapa saja yang akan bergabung dalam
bimtek panji-panji literasi ?
Adapun Prakarsa Perubahan selengkapnya sebagai berikut :
b. Rancangan
tindakan
Prakarsa
Perubahan 1 : Mewujudkan Perpustakaan berbasis Digital Library
PRAKARSA
PERUBAHAN |
|
|
TAHAPAN |
Pertanyaan |
Daftar tindakan/
riset/ penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban |
B-uat
pertanyaan (Define) ●
Membuat
pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/
peluang; ●
Menggalang
atau membangun koalisi tim perubahan |
Bagaimana
mewujudkan aset perpustakaan yang nyaman, modern, sehingga bisa meningkatkan
minat literasi siswa (kalian) ? |
1.
Membuka dialog dengan rekan guru,
ketua perpustakaan, KS dan siswa soal program pengembangan perpustakaan di
sekolah. 2.
Membuka Gform pada siswa agar diisi
sesuai gagasannya. |
A-mbil
pelajaran (Discover) ●
Menyusun
pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat
investigasi; ●
Menentukan
bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok
kecil/besar, survei individu, multi unsur |
1.
Pengalaman apa yang menyenangkan
dan berhasil yang pernah dialami siswa yang membuat betah belajar di
perpustakaan ? 2.
Apa saja buku bacaan yang disukai
anak selama ini ? 3.
Bagaimana pengadaan buku digital perpustaan
yang berhasil dilakukan selama ini ? |
1.
Mencari
tahu siapa guru yang sudah pernah membuat perpus digital di sekolah (daring
maupun luring) 2.
Mendiskusikan
dengan murid-murid bacaan yang disukai dan Melibatkan murid untuk
menginventaris kekuatan, potensi yang dimiliki 3.
Dialog
dengan kepala sekolah tentang pengadaan aplikasi, buku dan prasarana yang
dibutuhkan. |
G-ali
mimpi (Dream) ●
Menyusun
deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud; ●
Mengalokasikan
kesempatan untuk berproses bersama, multiunsur (kapan, di mana, siapa saja). |
1.
Apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang
saya bayangkan terjadi ? 2.
Seperti apa orang-orang yang terlibat
di dalamnya terlihat, bertindak, berpikir dan merasa ? 3.
Bagaimana penampakan lingkungannya
secara fisik ? 4.
Sumber daya apa yang kita bayangkan
akan tersedia ? |
1.
Membuat deskripsi sikap saya dalam
merespon kesalahan anak lewat survei. 2.
Membuat daftar keterampilan baru
yang akan saya peroleh dari literatur 3.
Membuat gambaran sikap dan respon
anak atas kesalahan yang mereka buat melalui wawancara |
J-abarkan
rencana (Design) ●
Mengidentifikasi
tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana
yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan
keseluruhan pencapaian; ●
Menyusun
definisi kesuksesan pencapaian |
1. Apa langkah-langkah untuk
menyiapkan perpust digital yang diimpikan? 2. Berapa lama target untuk
menyiapkan perpust digital? 3. Bagaimana pengaturan agar perpust
digital lengkap, berisi tetap nyaman dan menyenangkan? 4.
Apa
hal pertama yang dapat dilakukan untuk mewujudkan perpust digital yang nyaman
dan berkelanjutan? |
1.
Membuat
capaian yang realistis untuk setiap minggunya (presensi, partisipasi minat
baca, respon siswa guru) 2.
Menyusun
aturan (yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan) agar perpust digital berisi,
lengkap dan tetap nyaman dan berkelanjutan 3.
Berdiskusi,
konsultasi dengan vendor pembuat aplikasi digital library. |
A-tur
eksekusi (Deliver) ●
Menentukan
siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan; ●
Mendesain
jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: SOP, knowledge management,
monev/refleksi) |
1. Apa saja peran yang dibutuhkan
dan siapa yang mengisi peran tersebut? 2. Siapa yang bertanggung jawab
memonitor agar perpus ditial dapat tetap nyaman dan berkelanjutan? 3.
Kapan
perpus digital ini dapat dibuka? |
1. Menyusun siapa saja tim kerja dan
deskripsi tugas setiap anggota 2.
Melibatkan
siswa untuk menjadi tim perumus/ penggagas. 3.
Menentukan
tenggat untuk penyelesaian tugas |
VI. Penutup
Dukungan sangat
dibutuhkan dalam menjalankan aksi ini hingga berkelanjutan baik dari pihak
sekolah maupun dari pengguna aplikasi. Tidak lupa kelengkapan sarana prasarana,
jumlah buku yang di-barcode dan kemudahan akses barcode menjadi hal yang perlu
diperhatikan, termasuk kecepatan data akses.
VII.
Dokumentasi