Selamat Pagi Guru Hebat,
Pada jurnal refleksi
Minggu ke 20, kali ini saya menggunakan Model 2 yakni DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning ) yang
dikembangkan oleh Ash dan Clayton (2009). Nah untuk membuat refleksi model ini
menceritakan unsur 5W1H (Description)
apa, siapa dimana kapan mengapa dan bagaimana. Berikut laporannya !
Libur
hari Lebaran telah usai, acara Halal Bil Halal telah dilaksanakan, di berbagai
kesempatan kerabat, sahabat, teman, saudara berjumpa selalu bertutur berucap
minta maaf, semua orang pada hari bulan itu (Syawal) mengaku salah, tidak ada
yang mengaku benar itulah fitrah manusia tempat dimana lupa dan salah bersemayam
di diri ini. Demikian pula di sekolah dilaksanakan upacara khusus yakni upacara
Halal Bil Halal, walaupun sebentar namun cukup berkesan dimana guru dan murid
mengaku salah menerima maaf dan ingin memperbaiki diri, ingin melakukan
perubahan dari hari-hari sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan rapat dinas hari
pertama masuk sekolah diawali dengan salam sapa oleh pembawa acara yang intinya
juga mohon maaf lahir batin baik dari kepala sekolah selaku pemangku jabatan,
guru, staf karyawan dan semua warga sekolah bersalaman.
Bagi CGP ini adalah
bagian dari tata kelola aset penting yakni kebersamaan, kerukunan, kekompakan
dan kerjasama, serta semua guru / warga sekolah mengakui belum optimal dalam
bekerjasama dan kesempatan itu ingin diikrarkan dan ingin diperbaiki.
DESCRIPTION
A.
Apa
yang telah saya ketahui tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ?
CGP memasuki modul penting yakni Modul 3.2
tentang Pemimpin Aset sekolah dimana modul ini mengajarkan kita untuk mengelola
aset bukan saja pada kekurangan yang ada lalu diperbaiki setelah ditemukan
masalah, namun sebaliknya aset sekolah apapun adalah potensi positif yang wajib
dikembangkan dengan berpikir dan bertanya : upaya apa yang sudah dilakukan ?
bagaimana mengoptimalkan lagi ? buatkan program yang pas agar aset ini berjalan
lebih baik ! dan seterusnya.
Melalui Pendekatan Komunitas Berbasis Aset
(PKBA) yang
menekankan dan mendorong komunitas memberdayakan aset serta membangun
keterkaitan dari aset-aset agar lebih berdaya guna maka ada 7 aset / modal
utama sumber daya yang ada di sekolah untuk kami identifikasi untuk pemetaan
sebagai berikut : modal manusia, sosial, fisik, politik, sosial, lingkungan
alam, finansial dan agama/budaya. 7 modal/aset ini dikemas dan dikelola oleh
pemimpin pengelolaan aset sebaik mungkin guna meningkatkan pembelajaran berdaya
saing dan berkualitas serta berpihak pada murid.
Mendapati sesi forum diskusi kelompok dalam Ruang
Kolaborasi, CGP mendapat tugas mencari profil daerah terdekat dengan sekolah
(Kecamatan, kelurahan) yang bisa dijadikan profil pemetaan 7 aset potensi
daerah yang bermanfaat bagi perkembangan sekolah. Pada ruang kolaborasi CGP
ber-lima mendapatkan Video Profil Kelurahan Sondakan yang memiliki perangkat/
unsur 7 aset sebagaimana diminta dalam rubrik penilaian. Adapun potensi UMKM
Kelurahan Sondakan – Kec. Laweyan sedikit dijabarkan sebagai berikut :
Memperkenalkan (Pokdarwis Sondakan). Kelurahan Sondakan dengan aktifitas
masyarakat dengan berbagai ragam profesi. yang terdiri dari bermacam macam
UMKM, mulai dari :
·
Pengrajin Kain Batik ( Bapak Siswanto, Bapak
Parman dll)
·
Pabrik Batik Gondosari milik Ibu Azizah dll.
·
Destinasi Lorong Batik di Mutihan yang warganya
merupakan pengerajin dan buruh batik.
·
Seniman Lukis Fashion (Bapak Agus Hudoyo dari RW
5)
·
Seniman Pelukis (Bapak Khosairi dari RW 2)
·
Paguyuban kesenian Angklung Gajah Krumpyung dll
·
Pengrajin Tatah Wayang Kulit (Bapak Hernot
Sarwani RW 5)
·
Pengrajin stamp batik (Bapak Agus RW 7)
·
Kuliner karak (Bapak Joko RW 6)
·
Kelurahan Layak Anak (KLA) yang banyak terdapat
arena bermain di masing-masing wilayah
·
Monumen penanda lingkungan di masing-masing
wilayah yang yang terdiri dari 5 lingkungan (Tegalrejo, Sondakan, Premulung,
Jantirejo, Mutihan)
·
Kelurahan yang pernah menyandang 10 besar
nasional sebagai salah satu destinasi kampung wisata.(Salam Sehat)
Ini belum termasuk gedung/ bangunan kuno
bersejarah, tenaga profesional, Universitas, rumah sakit yang semuanya dapat
dilihat pada link Youtube Kel. Sondakan resmi sebagai berikut : https://www.youtube.com/watch?v=cQ1j6fzLY2w&feature=youtu.be
Adapun link diskusi sebelum ada koreksi
sebagai berikut :
https://docs.google.com/presentation/d/1nGjDI0uzgMJGrGe4mBKfSaAGcvDmCT5UHYAd-dQKd9Q/edit#slide=id.p
Setelah melakukan diskusi dan presentasi vicon
melalui Google Meet bersama fasilitator ibu Diany Rise kelompok saya mendapatkan banyak masukan utamanya yang lebih
dianalisis potensi daerah bukan potensi sekolah. Oleh karena itu dalam diskusi
saya menjawab potensi daerah dielaborasi dengan potensi yang ada di sekolah,
sekolah sebagai institusi yang dipercaya masyarakat harus juga menempatkan diri
sebagai lembaga yang mewadahi pribadi-pribadi yang unggul, profesional,
berakhalakul karimah untuk mendampingi murid.
Namun dalam hal ini, disanggah oleh
kelompok lain bahwa yang diminta adalah pemetaan potensi daerah bukan potensi
sekolah. Maka dari itulah, link di atas akan mengalami revisi.
Keesokan harinya CGP membuka LMS kembali
untuk melengkapi tugas dan merevisi tugas modul 3.2.a.5.2 agar bisa dibagi
publik. CGP berkeyakinan data yang dishare semata-mata untuk berbagi dan
pemetaan pun untuk sama-sama dianalisis sehingga bisa tepat digunakan sekolah
sebagai kekuatan.
B. Apa
yang ingin saya ketahui lebih lanjut tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber
daya?
Examination
Pengalaman yang saya dapatkan pada pembelajaran minggu ini sangat banyak
dan akan sangat berguna dalam melaksanakan tugas di sekolah. Misalnya pemetaan
potensi Kelurahan Sondakan yang menjadi tugas kelompok menurut saya itu di luar
estimasi saya jika sebuah kelurahan terdekat memberikan kontribusi penting yang
bisa memberi kekuatan pada sekolah secara umum sehingga sangat berguna dalam
mengelola 7 aset di daerah yang berguna bagi pengembangan sekolah, guru, siswa,
maupun masyarakat.
Dalam pendekatan komunitas berbasis aset saya belajar bagaimana
memetakan 7 aset sebagai modal yang berpotensi memperkuat pengembangan sekolah.
7 modal yang meliputi Modal manusia, sosial, lingkungan alam, politik,
finansial, agama dan budaya sebenarnya bisa menjadi potensi besar bagi sekolah
dalam meningkatkan kualitas belajar di luar sekolah. Teknik pendekatan yang
tidak mencari kelemahan tetapi justru mencari kelebihan dengan mengungkap
pertanyaan apa yang sudah dilakukan ? Bagaimana upaya agar bisa lebih meningkat
dan seterusnya itulah semestinya yang dibangun dibangkitkan, bukan kelemahan
sehingga tidak bisa digerakkan karena banyak kendala di lapangan. Teknik
mengidentifikasi seperti ini mampun menuntun tanggung jawab dan memiliki daya
ungkit yang positif untuk diterapkan.
Articulation
of Learning
Setelah
mempelajari modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya mendapatkan
pengalaman belajar yang semakin berbobot khususnya dalam pengelolaan sumber
daya yang ada di daerah dan di sekolah sehingga dapat dikelola dan dielaborasi
sebagai kekuatan besar untuk pengembangan sekolah dan kemajuan sekolah. Saya
tertarik menerapkannya khususnya pengelolaan aset menggunakan PKBA yang lebih
pro pada keberagaman 7 aset yang ada sehingga mampu diberdayakan secara
optimal. Berikut adalah hasil belajar di modul 3.2 Pemimpin Pengelolaan Aset :
1. Melalui
7 Modal pada “Penerapan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA)
dapat meningkatkan kemampuan Kepala Sekolah dalam membangun ekosistem sekolah
dapat menumbuhkan kreativitas untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila..
a. Modal Manusia : Strategi
pemanfaatan modal sosial
1.
Komite : sebagai salah satu penarik siswa saat PPDB, membantu dan mendukung
program sekolah melalui kepanitiaan dalam kegiatan sekolah, pendanaan dan
sebagai narahubung dengan orang tua murid dan masyarakat
2.
Paguyuban Seni, Komunitas Pengusaha Batik, Temu Alumni sebagai wadah
berbagi sehingga terciptanya lingkungan kondusif, rukun, sinergi,aman
yang dapat mendukung program penanaman karakter siswa (Hastalaku) Ewuh pakewuh,
pangerten, guyub rukun, tepo saliro, lembah-manah,
gotong royong, grapyak semanah dpt dicapai
b. Modal
Fisik : Strategi pemanfaatan modal
bangunan dan infrastruktur di kel. Sondakan :
1.
Dimanfaatkan secara bertanggung jawab guna menunjang kelancaran kegiatan
pembelajaran di sekolah
2.
Membentuk penanggung jawab sarana dan prasrarana
3.
Ada SOP penggunaan
4.
Monitoring secara berkala
5.
Sarana prasarana potensi Sondakan dapat digunakan sebagai ajang
pembelajaran praktek nyata di luar sekolah.
6. Modal
Fisik dari Luar ini sebagai aset yang bisa dimanfaatkan oleh siswa kami untuk
banyak kepentingan (PKL, Magang, Kerjasama, Bisnis, dll)
7. Menjadi
tugas Kepala Sekolah mengelola aset ini shg berdampak positif bagi murid.
c. Modal
Lingkungan alam : strategi pemanfaatan mengemas
berbagai kegiatan/acara yang mendukung terwujudnya karakter baik (budaya baik,
agama serta kebiasaan positif) shg terbentuk masyarakat kecil pribadi yg siap
bermasyarakat. Lingkungan yg
bersih sehat, rapi mencerminkan karakter masyarakat sekitar, penghormatan
kepada alam dg melestarikan dan melindunginya sebagaimana program ADIWIYATA
d. Modal Finansial : strategi pemanfaatannya adalah :
a. BOS
/ BOP merupakan dana dari pemerintah dapat dimanfaatkan untuk mendukung program
sekolah serta program peningkatan entrepreneur dan karakter siswa di masyarakat
sekitar Sondakan
b. Menjalin
hubungan kemitraan dengan organisasi pengusaha batik di sondakan sehingga
tergerak untuk memberikan dukungan dan bantuan bagi program sekolah berupa
bantuan CSR (Corporate Social Responsibility)
c. Memasarkan
hasil kewirausahaan siswa shg menghasilkan pendapatan sebagai ajang latihan
kemandirian
d. Modal Finansial dikelola dengan jujur, amanah, tepat
sasaran, tepat guna, bermanfaat dan berdampak serta terdukungnya semua kegiatan
sekolah.
e. Modal Politik : Strategi
Pemanfaatan
1.
Meminta dukungan terhadap program sekolah atau asosiasi profesi
2.
Melakukan kerjasama dalam pendataan siswa miskin, kebersihan dan keamanan
lingkungan, adminstrasi
3.
sebagai salah satu penarik siswa saat PPDB, membantu dan mendukung program
sekolah melalui kepanitiaan dalam kegiatan sekolah, pendanaan dan sebagai
narahubung dengan orang tua murid dan masyarakat
f. Modal Agama dan Budaya : Terdukungnya
warga sekolah yg religius, berbudaya, berbudi pekerti luhur, toleransi dan saling
menghargai sesama sebagai suatu masyarakat yang majemuk
2. Pemimpin pembelajaran harus jeli, cermat, dan cerdas
dalam menggali potensi daerah/peluang daerah sehingga dapat meningkatkan sumber
daya sekolah. Pengembangan sekolah dapat
bersinergi dengan kearifan lokal daerah agar sekolah memiliki kekuatan dan
dukungan baik dari dalam maupun dari luar sekolah.
3. Dengan pemetaan dan penentuan strategi yang tepat melalui
pelibatan unsur terkait tentu tidak hanya memberikan dampak positif terhadap
kualitas pendidikan siswa kita, namun lebih daripada itu akan memberikan sebuah
perubahan bagi sekolah menuju visi dan misi yang diharapkan.
Di sinilah keterampilan komunikasi kolabaratif sesama warga sekolah
menjadi sangat penting. Dalam meningkatkan kemampuan saya melakukan pengelolaan
aset, saya akan belajar dari rekan guru senior, kepala sekolah, rekan CGP,
maupun dari media internet yang memberikan banyak contoh pemetaan pengelolaan
aset potensi daerah baik dalam maupun luar sekolah. Saya akan mengasah kemampuan
pemetaan aset pada 7 modal tersebut dengan pendekatan PKBA sehingga mampu
teratasi secara optimal baik dengan murid maupun dengan rekan guru yang
memiliki masalah. Harapannya, saya dapat membantu mereka mengidentifikasi
masalah, menemukan potensi diri, merancang rencana solusi, dan komitmen dalam
menjalankan rencana.
Disadur dari berbagai sumber.