Powered by Blogger.

Tuesday, April 12, 2022

Studi kasus Dilema Etika Modul 3.1 Guru Penggerak

 

Panduan Melakukan Analisis Studi Kasus

Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus:

  1. Apa keputusan yang Anda ambil?
  2. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?
  3. Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Anda.
    1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
    2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
    3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
    4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
      • Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut?
      • (Uji legal)Apakah ada pelanggaran – peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut?
      • (Uji regulasi)Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?
      • (Uji intuisi)Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
      • Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
    5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
    6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai
    7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
    8. Apa keputusan yang akan Anda ambil?
    9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Kasus 1 Kapten Kapal

Kasus 2 Dilema Siti

Kasus 3

Amir adalah siswa kelas 4 yang santun dan memiliki guru Matematika yang sangat tegas dan keras, bernama Bapak Asep. Suatu hari bapak Asep masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar, tanpa disadari pak Asep ada cabe yang terselip di gigi pak Asep. Cukup terlihat dan jelas. Semua siswa menyadarinya namun tidak ada yang berani untuk mengatakan kepada Bapak Asep yang terkenal tegas dan keras terhadap siswa-siswa tersebut. Sepanjang pembelajaran 2 sesi tersebut, Bapak Asep terus mengajar dengan sisa cabe di giginya, apa yang akan lakukan bila Anda adalah Amir, mengapa? Prinsip apa yang akan Anda gunakan?

Kasus 4

kegiatan mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Kasus 5 Kertas contekan

Kasus 6 Keuangan Osis

Kasus 7 Janji Ani

Kasus 8

Ina adalah siswa kelas 11. Untuk merayakan kenaikan kelas ke kelas 12, Ina dan beberapa temannya akan berkumpul bersama di rumah temannya dan menonton film-film drama Korea dari salah satu laptop teman-temannya. Kebetulan di rumah temannya tersebut, orang tuanya akan pergi seminggu tugas ke luar kota, jadi Ina dan teman-temannya sangat bergembira bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama di akhir tahun ajaran. Untuk membiayai ‘pesta kenaikan kelas kecil’ di rumah temannya tersebut, Ina dan teman-temannya sepakat untuk membayar 100,000,- setiap orang. Ina pun telah memberitahu ibunya bahwa dia akan menggunakan uang untuk perayaan kenaikan di rumah temannya. Namun ibunda Ina berubah pikiran karena merasa uang sebesar Rp. 100,000,- bisa digunakan untuk membayar buku-buku dan seragam Ina di kelas 12 nanti. Akhirnya ibunda Ina melarang Ina pergi dan meminta Ina untuk menggunakan uang untuk membeli seragam dan buku-buku sekolah yang diperlukan. Ina rupanya tetap ingin merayakan pesta kenaikan kelas di rumah temannya, ia pun telah menabung sekian bulan dari uang jajannya untuk bisa menyisihkan uang 100,000,-. Akhirnya malam itu Ina tetap pergi ke rumah temannya namun izin untuk bikin tugas kelompok kepada ibunda. Ina hanya memberitahu adiknya, Zahra bahwa dia sesungguhnya pergi ke rumah temannya dan menghabiskan uang 100,000,- untuk merayakan kenaikan kelas. Setelah sekian bulan, ibunda Ina tiba-tiba menanyakan ke Zahra, apakah dia mengetahui apakah kakaknya telah membayar uang sekolah. Apakah yang akan dikatakan Zahra, mengapa? Prinsip apa yang diambil?

Ina adalah siswa kelas 11. Untuk merayakan kenaikan kelas ke kelas 12, Ina dan beberapa temannya akan berkumpul bersama di rumah temannya dan menonton film-film drama Korea dari salah satu laptop teman-temannya. Kebetulan di rumah temannya tersebut, orang tuanya akan pergi seminggu tugas ke luar kota, jadi Ina dan teman-temannya sangat bergembira bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama di akhir tahun ajaran. Untuk membiayai ‘pesta kenaikan kelas kecil’ di rumah temannya tersebut, Ina dan teman-temannya sepakat untuk membayar 100,000,- setiap orang. Ina pun telah memberitahu ibunya bahwa dia akan menggunakan uang untuk perayaan kenaikan di rumah temannya. Namun ibunda Ina berubah pikiran karena merasa uang sebesar Rp. 100,000,- bisa digunakan untuk membayar buku-buku dan seragam Ina di kelas 12 nanti. Akhirnya ibunda Ina melarang Ina pergi dan meminta Ina untuk menggunakan uang untuk membeli seragam dan buku-buku sekolah yang diperlukan. Ina rupanya tetap ingin merayakan pesta kenaikan kelas di rumah temannya, ia pun telah menabung sekian bulan dari uang jajannya untuk bisa menyisihkan uang 100,000,-. Akhirnya malam itu Ina tetap pergi ke rumah temannya namun izin untuk bikin tugas kelompok kepada ibunda. Ina hanya memberitahu adiknya, Zahra bahwa dia sesungguhnya pergi ke rumah temannya dan menghabiskan uang 100,000,- untuk merayakan kenaikan kelas. Setelah sekian bulan, ibunda Ina tiba-tiba menanyakan ke Zahra, apakah dia mengetahui apakah kakaknya telah membayar uang sekolah. Apakah yang akan dikatakan Zahra, mengapa? Prinsip apa yang diambil?

Kasus 9 Obat Untuk Ibu


Kasus 10 Pengaturan Tempat duduk