2.1.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu
9 Guru Penggerak
Dalam kegiatan refleksi minggu ke-9 ini, admin akan
membagikan contoh refleksi dengan menggunakan metode 4C ( Connecting,
Challenge, Concept, and Change ).
1)
Connecting
- Mengawali kegiatan belajar pada modul 2 yaitu
Modul 2.1 adalah pretest, dilanjutkan pembahasan paket Modul 2.1 Memenuhi
Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.
- Seperti halnya teori pembelajaran yang diungkap
Tomlinson (2000) bahwa “Pembelajaran
diferensiasi adalah usaha sadar untuk menyesuaikan proses pembelajaran di
kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu.”
- Kami mengikuti Lokakarya 2 di Hotel Swiss Bell
Surakarta yang membahas Komunitas Praktisi bersama CGP dan Pendamping.
- Kami berdiskusi bersama Bapak Fasilitator, teman-teman
sesama CGP dalam satu kelompok, mengeksplorasi konsep mengenai
Pembelajaran Berdiferensiasi dalam ruang kelompok LMS dan grup
whatsApp.
2) Challenge
Ada
beberapa hal positif yang lahir dari penerapan Pembelajaran Diferensiasi ini
yang membuat saya banyak tertarik pada :
- Setiap
murid dikelas akan dihargai, akan menyambut dan merasa disambut dengan
baik ( sesuai kebutuhan belajar masing-masing )
- Setiap
murid didalam kelas tersebut saling menghargai satu sama lain
- Setiap
murid akan merasa aman dan nyaman dalam belajar dikelas
- Ada
harapan bagi pertumbuhan (setiap murid akan tumbuh dan berkembang
kearah peningkatan kualitas belajar masing-masing)
3)
Concept
·
Kosep utama yang penting untuk terus dibawa,
digerakkan dan dipraktikkan adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi yakni
model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dasar pemikiran pembelajaran
diferensiasi adalah siswa memiliki kesiapan belajar, minat ,dan profil
belajar yang berbeda. Oleh karena itu, guru melakukan pembelajaran yang
memfokuskan pada implementasi berbagai metode pembelajaran sehingga
pembelajaran itu menyenangkan, relevan (sesuai dengan kondisi) dan
menarik bagi siswa. Pembelajaran dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan
kendala yang dialami siswa sehingga pembelajaran bermakna bagi siswa. Rancangan
pembelajaran bermakna akan menumbuhkan minat
belajar siswa. Agar kebutuhan siswa terakomodasi dalam pembelajaran guru
harus melakukan analisis mengenai kesiapan belajar siswa, minat siswa,
dan profil belajar siswa.
·
Kesiapan
belajar merupakan kesiapan siswa untuk mempelajari materi pelajaran
yang akan dibahas. Untuk menggali lebih mendalam mengenai pengetahuan siswa,
guru secara maksimal menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan siswa.
·
Minat
siswa perlu diketahui oleh guru sehingga pembelajaran benar-benar bermakna
bagi siswa. Guru dapat mengemas pembelajaran sesuai dengan minat siswa. Dengan
itu, minat siswa dapat tumbuh dari dalam diri siswa. Guru dapat melibatkan
siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran yang dirancang
benar-benar bermakna bagi siswa. Siswa dalam proses pembelajaran tidak akan
dijejali dengan materi yang menekankan pada konten pembelajaran tetapi siswa
memperoleh pengalaman dalam pembelajaran.
·
Profil
merupakan pendekatan pembelajaran yang disukai siswa dalam pembelajaran. Hal
itu dipengaruhi oleh cara berpikir siswa, kecerdasan, budaya, latar
belakang, jenis kelamin, dll. Masing-masing siswa mempunyai cara belajar yang
berbeda dengan yang lain. Ada siswa yang suka belajar kelompok dan ada juga
siswa yang tidak suka belajar berkelompok. Ada siswa yang suka berdiskusi dalam
belajar. Ada siswa yang tidak menyukai diskusi. Ada siswa yang kelihatan pasif
dalam pembelajaran tetapi ketika dilakukan asesmen, siswa tersebut tuntas dalam
pembelajaran. Ketiga aspek tersebut perlu dianalisis sebelum guru melakukan
pembelajaran sehingga tujuan pembejaran dapat tercapai dengan maksimal. Guru
merancang pembelajaran dalam bentuk pembelajaran yang berdiferensiasi.
- Konsep
utama pembelajaran diferensiasi ini sangat cocok diterapkan disekolah/
kelas masing-masing, karena sesuai kebutuhan, minat dan profil peserta
didik dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila .
4)
Change
Apa
perubahan dalam diri setelah mendapat materi modul 2.1 ?
- Pembelajaran
Berdiferensiasi dapat merubah pola belajar mengajar di kelas, yang semula
belajar mengajar dengan target-target yang ketat sekarang tidak dengan target
tetapi lebih kepada interaksi sosial, komunikasi, kesepakatan kelas, dan
diskusi pengembangkan diri.
- Semula
belajar dengan skill yang sangat kuat, dengan KBM diferensiasi dilakukan
secara humanis, penghargaan pada keberagaman belajar, kemampuan dan
kebutuhan belajarnya.
- Selain
itu pembelajaran diferensiasi juga dapat mewujudkan peningkatan kualitas
pendidikan mulai dari murid, sekolah dan Indonesia tercinta.