Powered by Blogger.

Tuesday, March 22, 2022

Coaching Clinic VISKA

 

2.3.a.4.3. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep 



Coaching Clinic SMK VI SKA


  • Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi  (permasalahan atau tantangan) yang dihadapi coachee? 

Jawab : Dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan yang dihadapi, seorang coach dapat menggunakan model TIRTA. Coachee dibuat rileks dengan pertanyaan-pernyataan ringan sambil menanyakan tujuan yang ingin diraih dari pertemuan ini tanpa coachee merasa sedang dilakukan tindakan coaching terhadap dirinya.  Coach dapat  berkomunikasi secara asertif dengan coachee untuk membangun kualitas hubungan yang nyaman sehingga dengan mudah melakukan identifikasi permasalahan coachee yakni dngan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif sehingga coachee mau menyampaikan permasalahannya secara luwes tanpa tekanan. Selanjutnya Coach mendorong coachee untuk membuat rancangan aksi yang memuat strategi penyelesaian dan pilihan-pilihan solusi untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahannya.   Dan langkah terakhir adalah coachmengarahkan dan memonitor agar coachee dapat bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan rencana aksinya

Coach juga dapat menerapkan model coaching TIRTA. coach dapat memulai nya dengan menanyakan tujuan dari sesi coaching tersebut kepada couchee, apa tujuaan yang ingin coachee dapatkan dan apa ukuran keberhasilannya. Kemudian ajak coachee mengidentifikasi atau mengenali permasalahan yang dihadpai coachee Di sini, coach berperan sebagai pendengar yang aktif dengan merespon apa yang disampaikan coachee serta memberikan pertanyaan-pertanyaan yang efektif yang dapat membantunya menggali permasalahan, penyebabnya, serta melihat potensi dan menemukan solusinya.Lalu, coachee diajak unruk merancang aksi nyata; mencari strategi yang tepat dan menentukan jangka waktu serta ukuran keberhasilannya. Tahapan terakhir yaitu coachee diajak untuk membuat komitmen dari rancangan aksi nyata yang telah disusun dan menanyakan tindak lanjut dari coaching tersebut.

  • Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi yang dihadapi coachee? (perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)

cara coach memberi respons terhadap situasi permasalahan yang dihadapi coachee yang pertama adalah membina rasa saling mempercayai, coach memberikan perhatian kepada keadaan pribadi peserta didik terutama kualitas belajarnya, coach juga menyampaikan data yang berhubungan dengan peserta didik, dari gesture bahasa tubuh coach juga memberikan kesan setara dengan peserta didik, terkadang juga coach menyelaraskan emosi dengan kata-kata yang menunjukan bahwa coach memahami masalah yang dialami peserta didik

yang kedua coach juga menjadi pendengar yang aktif saat duduk berhadapan dengan coachee atau peserta didik, tanpa memberikan penilaian terhadap coachee, mendengarkan penuh rasa hormat dan fokus berusaha mendengar secara aktif dan memberikan respon singkat seperti kata oh, iya, hm.., anggukan kecil, raut wajah positif dana tersenyum

yang ketiga adalah menanggapi perasaan dengan tepat (Parafrase) menegaskan kembali makna pesan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat kita sendiri, mengajukan pertanyaan , agar mendorong coachee menguraikan lebih banyak lagi perasaannya

  • Apakah praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah Anda? apa tantangan utama Anda dalam melakukan praktek coaching model TIRTA?

Ya, praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah Saya. Tantangan utama Saya dalam melakukan praktek coaching model TIRTA ialah saat tahapan identifikasi. Coach harus memiliki kemampuan dalam mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan penemuan, pemahaman dan komitmen coachee. Hal ini menjadi tantangan dalam proses coaching apalagi bila menghadapi murid yang introvert dan tidak mau kooperatif sehingga sulit untuk dapat mengarahkannya dalam upaya penyelesaian masalah. Tantangan lain adalah keterbukaan siswa yang cenderung tidak terbuka membuat coach tidak bisa mengungkap masalah yang hadapi siswa.

  • Siapakah yang dapat membantu Anda melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah Anda? Bagaimana Anda melibatkan mereka?

Dalam melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah, teman sejawat dapat menjadi partner kerja saya dalam penerapan model tersebut untuk mengatasi masalah yang dihadapi murid. Saya melibatkan mereka bersandar pada  asumsi  bahwa  tanggung  jawab  kegiatan  coaching  melibatkan  seluruh  personalia yang ada di sekolah.  Kolaborasi Guru, wali kelas, Guru BK (konselor) dan  waka kesiswaan akan sangat membantu proses coaching model TIRTA terhadap murid di kelas dan juga sekolah. 

Berkonsultasi dengan teman satu jurusan untuk mendeteksi masalah siswa dan melakukan langkah-langkah koordinasi dengan guru BK, kesiswaan dan wali kelas untuk mengungkap masalah dan memecahkan bersama, tidak lupa melibatkan orang tua siswa.