Powered by Blogger.

Saturday, February 5, 2022

Jurnal 6 - Pemetaan Kekuatan Komponen Sekolah (SMK Negeri 6 Surakarta)

 1. Merefleksi Pembelajaran Modul 1.3

Tak terasa memang bahwa kita telah memasuki Minggu ke-enam berjalannya PGP ini di Kota Surakarta. Di minggu ini materi model 1.3 di bahas dan disajikan baik kelompok maupun individual lewat LSM terkai Visi guru Penggerak. Aktivitas yang kami lakukan adalah mempelajari modul 1.3 yaitu mulai dari Diri-Visi Guru Penggerak, Eksplorasi Konsep Visi Guru Penggerak, Berbagi Visi murid impian, berbagi tugas.

Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiasif, Ruang Kolaborasi Visi Guru. Ruang Kolaborasi -- Pemetaan Kekuatan Google Meet for Moodle, Ruang Kolaborasi -- Pemetaan Kekuatan, Gallery Walk Forum, Ruang kolaborasi -- Presentasi dan umpan balik google meet for Moodle, elaborasi pemahaman- kebutuhan perubahan di sekolah dan koneksi antar materi.

Aktivitas-aktivitas yang telah disebutkan di atas semuanya berhubungan dengan visi. Sebenarnya apa Visi itu? visi adalah tujuan, masa depan, cita-cita, hal yang ingin dilakukan. 

Visi juga merupakan gambaran besar atau gambaran secara keseluruhan apa yang diinginkan. Visi ini sangat penting dimiliki setiap system, organisasi atau suatu instansi/lembaga demi mewujudkan impian, cita-cita, dan harapan yang diinginkan dari input/masukan, proses dan output. 

Seorang guru sudah seharusnya mampu membuat visi yang sejalan dengan impiannya dan mengkomunikasikan visi tersebut kepada pemangku kebijakan supaya dapat berjalan secara sinergis. Visi yang dibuat guru seyogyakan harus menggambarkan keperpihakkan kepada peserta didik

Visi tersebut harus mampu mengakomodir segala keunikan, potensi dan keragaman karakter peserta didik. Guru harus memiliki kesabaran yang lebih dan keikhlasan dalam mengarahkan dan membimbing tumbuh kembang peserta didik sehingga mereka dapat hidup sesuai kodrat zaman dan kodrat alamnya. Tergambar secara jelas dalam visi tersebut keberpihakan terhadap peserta didik. Keberpihakan tersebut akan menciptakan peserta didik yang merdeka. 

Peserta didik yang memiliki kebebasan berpikir dan kebebasan berinovasi. Kebebasan yang dapat mendorong peserta didik menjadi lebih berani tampil di depan umum, cerdik dalam bergaul, kreatif, dan inovatif. Kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif.


2. Memulai Dari Diri Sendiri


Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru . Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Roda sepeda adalah sebuah elemen dari satu kesatuan sepeda sebagai suatu sistem. Sadel sepeda itu juga merupakan elemen lainnya. 

Demikian juga dengan stir sepeda itu. Elemen-elemen yang membentuk sepeda itu saling terkait dan saling pengaruh-mempengaruhi. Tidak berfungsinya satu elemen dalam sistem tersebut, akan mempengaruhi keseluruh fungsi sistem. 

Sekolah sebagai sebuah sistem memiliki beberapa komponen, dimana masing-masing komponen saling berkaitan. Komponen -- komponen sistem sekolah terdiri dari masukan (input), proses (process), keluaran (output). 

Tujuan dari sekolah akan tercapai apabila ketiga komponen ini dapat berjalan dengan baik. Masukan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh sistem sekolah untuk menjalankan proses sehingga menghasilkan keluaran yang diharapkan. 

Masukkan terdiri dari masukan utama yaitu siswa yang berpotensi untuk dididik, yang kedua masukkan instrumental yaitu guru sebagai tenaga pendidik untuk menjadikan seorang siswa sebagai manusia seutuhnya, yang terakhir yaitu masukkan lingkungan terutama lingkungan sekolah. Masukan di kategorikan menjadi dua yaitu masukan sumber daya dan masukan manajemen. 

Masukansumber daya meliputi sumberdaya manusia, yaitu kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan dan siswa, sedangkan sumber daya lainnya meliputi peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dsb. Input manajemen atau kepemimpininan merupakaninput yang berpotensi dalam pembentukan sekolah yang efektif.

Gambar 1. Segitiga Awali diri dg Visi (Dok pribadi)


3. Aksi Nyata

 

Hal yang kami lakukan terkait modul ini adalah melakukan pemetaan kekuatan secara penugasan berkelompok dengan presentasi dan secara mandiri. Bahwa kita diminta mengidentifikasi pemetaan kekuatan komponen sekolah meliputi siswa, guru, kepala sekolah, Tata usaha, Komite sekolah, pemerintah (dinas), LSM, alumni dan lain-lain. Mereka diidentifikasi peran, fungsi dan manfaat serta kekuatannya dalam mendukung visi sekolah.

Aksi nyata kami menggunakan aplikasi Photoshop dan power point untuk prensensi dg Gmeet.


4. Permasalahan 

Komponen kedua sekolah sebagai suatu sistem yaitu proses. Proses merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, termasuk segala kegiatan yang terjadi di dalam sekolah untuk mengubah masukan agar menghasilkan keluaran yang diharapkan. Proses mencakup kegiatan belajar mengajar, kegiatan pengelolaan sekolah, serta kegiatan administrasi sekolah.

Kualitas suatu proses dipengaruhi oleh masukan yang ada , dan tinggi rendahnya mutu dalam suatu proses akan mempengaruhioutput nantinya . Dalam sistem sekolah terjadi juga proses manajemen atau kepemimpinan . 

Pemimpin harus memberikan motivasi kepada seluruh staf untuk bekerja dengan baik agar berjalannya suatu proses sehingga menghasilkan keluaran yang diharapkan.

1. Pada saat presentasi, presentasinya ditanggapi dengan menambahkan peran dan kekuatan masing-masing komponen sekolah.

2. Bahwa masing-masing komponen adalah kekuatan yang memiliki peran luar biasa untuk kemajuan sekolah. (gambar terlampir).

 Gambar 2. Poster Kelompok (Dok pribadi)

 

Gambar 3. Poster SMKN 6 Surkarta (Dok pribadi)

Sekolah sebagai suatu sitem berharap memiliki output yang bermutu. Output sekolah berfokus pada siswa, diantaranya yaitu kelulusan siswa. Output yang bermutu yaitu jika seluruh siswa dapat lulus dengan nilai yang memuaskan serta siswa mampu menyerap ilmu-ilmu yang dipelajarinya selama ini. 

Output sekolah dikatakan bermutu tinggi apabila siswa mampu berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Siswa adalah fokus dari Output sekolah, dengan catatan siswa harus memiliki kompetensi yang telah dipersyaratkan. 

Output sekolah adalah lulusan yang bermanfaat bagi kehidupan, baik secara personal, maupun sosial, individu dan juga kelompok, ditinjau dari sudut lulusan. 

Sedangkan pada pendididan dasar dan menengah, siswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi jika ingin melanjutkan, dan dapat bekerja/ mencari nafkah, baik dengan mempekerjakan diri kepada orang lain atau mempekerjakan orang lain dengan membuka lapangan kerja baru berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan didapat dari pendidikan 

Ketiga komponen sekolah sebagai suatu sistem sangat penting, akan tetapi kebanyakan sekolah-sekolah terlalu fokus pada input yaitu mengenai berapa siswa yang bersekolah di sekolah tersebat dan juga terlalu fokus pada output yaitu mengenai jumlah kelulusan. 

Padahal yang terpenting adalah prosesnya yaitu pelaksanaan pendidikan di Sekolah. Apabila proses pembelajaran mempunyai kualitas yang baik maka output yang dihasilkan akan sesuai harapan. Misalnya saja mengenai kelulusan, apabila prosesnya berkualitas maka siswa tidak hanya mendapat predikat lulus saja, tapi juga menjadikan dirinya sebagai lulusan yang berkualitas.

Demikian jurnal Mingguan yang kami sampaikan.. Masih tetap semangat untuk mengisi hari-hari dengan tugas dan peran CGP

 

 Salam Guru Penggerak


Referensi :

http://panda-imoet.blogspot.com/2014/05/analisis-dan-pemetaan-sekolah-sebagai.html