Powered by Blogger.

Sunday, February 20, 2022

2.1.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 9 Guru Penggerak

 

Dalam kegiatan refleksi minggu ke-9 ini, admin akan membagikan contoh refleksi dengan menggunakan metode 4C ( Connecting, Challenge, Concept, and Change ). 

 


Pilihan Tema sesuai dengan Peminatan


  C1) Connecting 

  • Mengawali kegiatan belajar pada modul 2 yaitu Modul 2.1 adalah pretest, dilanjutkan pembahasan paket Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.
  • Seperti halnya teori pembelajaran yang diungkap Tomlinson (2000) bahwa “Pembelajaran diferensiasi adalah usaha sadar untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu.”
  • Kami mengikuti Lokakarya 2 di Hotel Swiss Bell Surakarta yang membahas Komunitas Praktisi bersama CGP dan Pendamping.
  • Kami berdiskusi bersama Bapak Fasilitator, teman-teman sesama CGP dalam satu kelompok, mengeksplorasi konsep mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi dalam ruang kelompok LMS dan grup whatsApp. 

2)    


Kebebasan Berespresi Sesuai Profil Siswa

  C

2) Challenge 

Ada beberapa hal positif yang lahir dari penerapan Pembelajaran Diferensiasi ini yang membuat saya banyak tertarik pada :

  • Setiap murid dikelas akan dihargai, akan menyambut dan merasa disambut dengan baik ( sesuai kebutuhan belajar masing-masing )
  • Setiap murid didalam kelas tersebut saling menghargai satu sama lain
  • Setiap murid akan merasa aman dan nyaman dalam belajar dikelas
  • Ada harapan bagi pertumbuhan (setiap murid akan tumbuh dan berkembang kearah peningkatan kualitas belajar masing-masing

3)      Concept 

·         Kosep utama yang penting untuk terus dibawa, digerakkan dan dipraktikkan adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi yakni model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dasar pemikiran pembelajaran diferensiasi adalah  siswa memiliki kesiapan belajar, minat ,dan profil belajar yang berbeda. Oleh karena itu, guru melakukan pembelajaran yang memfokuskan pada implementasi berbagai metode pembelajaran sehingga pembelajaran  itu menyenangkan, relevan (sesuai dengan kondisi) dan menarik bagi siswa. Pembelajaran dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan kendala yang dialami siswa sehingga pembelajaran bermakna bagi siswa. Rancangan pembelajaran bermakna akan menumbuhkan minat belajar siswa. Agar kebutuhan siswa terakomodasi dalam pembelajaran guru harus melakukan analisis mengenai kesiapan belajar siswa,  minat siswa, dan  profil belajar siswa.

·      Kesiapan belajar  merupakan kesiapan siswa untuk mempelajari materi pelajaran yang akan dibahas. Untuk menggali lebih mendalam mengenai pengetahuan siswa, guru secara maksimal menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sehingga pembelajaran diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan siswa.

·     Minat siswa perlu diketahui oleh guru sehingga pembelajaran benar-benar bermakna bagi siswa. Guru dapat mengemas pembelajaran sesuai dengan minat siswa. Dengan itu, minat siswa dapat tumbuh dari dalam diri siswa. Guru dapat melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran sehingga pembelajaran yang dirancang benar-benar bermakna bagi siswa. Siswa dalam proses pembelajaran tidak akan dijejali dengan materi yang menekankan pada konten pembelajaran tetapi siswa memperoleh pengalaman dalam pembelajaran.

·        Profil merupakan pendekatan pembelajaran yang disukai siswa dalam pembelajaran. Hal itu dipengaruhi oleh  cara berpikir siswa, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll. Masing-masing siswa mempunyai cara belajar yang berbeda dengan yang lain. Ada siswa yang suka belajar kelompok dan ada juga siswa yang tidak suka belajar berkelompok. Ada siswa yang suka berdiskusi dalam belajar. Ada siswa yang tidak menyukai diskusi. Ada siswa yang kelihatan pasif dalam pembelajaran tetapi ketika dilakukan asesmen, siswa tersebut tuntas dalam pembelajaran. Ketiga aspek tersebut perlu dianalisis sebelum guru melakukan pembelajaran sehingga tujuan pembejaran dapat tercapai dengan maksimal. Guru merancang pembelajaran dalam bentuk pembelajaran yang berdiferensiasi.

  • Konsep utama pembelajaran diferensiasi ini sangat cocok diterapkan disekolah/ kelas masing-masing, karena sesuai kebutuhan, minat dan profil peserta didik dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila .


Mudah diarahkan dan kemandirian belajar cukup tinggi

4)      Change 

Apa perubahan dalam diri setelah mendapat materi modul 2.1 ?

  • Pembelajaran Berdiferensiasi dapat merubah pola belajar mengajar di kelas, yang semula belajar mengajar dengan target-target yang ketat sekarang tidak dengan target tetapi lebih kepada interaksi sosial, komunikasi, kesepakatan kelas, dan diskusi pengembangkan diri. 
  • Semula belajar dengan skill yang sangat kuat, dengan KBM diferensiasi dilakukan secara humanis, penghargaan pada keberagaman belajar, kemampuan dan kebutuhan belajarnya.
  • Selain itu pembelajaran diferensiasi juga dapat mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan mulai dari murid, sekolah dan Indonesia tercinta.